Sabtu, 27 Ogos 2016

SABAR ...Sedikit Tentangnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, 
Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….”(Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24).
  • “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (kerana) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28).
  •  Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. 
  • Imam al-Khowas, bahawa sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan al-Qur'an dan sunnah.
  • Sabar bukanlah sesuatu yang harus diterima seadanya, bahkan sabar adalah usaha kesungguhan yang juga merupakan sifat Allah yang sangat mulia dan tinggi. 
  • Sabar ialah menahan diri dalam memikul sesuatu penderitaan baik dalam sesuatu perkara yang tidak diingini mahupun dalam kehilangan sesuatuyang disenangi.
  • Menurut ijma’ ulama’, sabar iniwajib dan merupakan sebahagian daripada shukr. Sabar dalam pengertian bahasa adalah “menahan atau bertahan”. Jadi sabar sendiri adalah “menahan diri daripada rasa gelisah, cemas dan marah, menahan lidah daripada keluh kesah serta menahan anggota tubuh daripada kekacauan”.
 

Ambil Akhlak Saidina Abu Bakar Dalam Hidup - Ustaz Halim Hassan 2016

Rabu, 24 Ogos 2016

*KENAPA DAJJAL SANGAT BENCI KEPADA ILMU TASAWWUF DAN THORIQOT...???*

Edwonton Wong: - (sebagaimana juga kaum wahabi)

Kerana tasawwuf mengajarkan kita penyucian hati dan TAQARRUB (dekat) dengan Allah dengan cara BERDZIKIR dan apabila hati suci dan dekat dengan Allah maka NUSROH (pertolongan Allah) akan tercipta seperti yang dilakukan oleh para Sahabat Kanjeng Nabi, yaitu hanya dengan 313 tentera dalam keadaan kelengkapan yang kurang, tapi dapat hancurkan 1.000 tentara kafir yang lengkap bersenjata saat PERANG BADAR...


Begitu juga yang dilakukan Sahabat Khalid Al-Walid ra, hanya dengan membawa 59 orang tentara Sahabat, mereka dapat hancurkan tentara Romawi sebanyak 60.000 org yg lengkap berbaju besi dan bersenjata canggih atas pertolongan Allah...


Sejarah tlah membuktikan peperangan demi peperangan Islam dengan kafir adalah asbab amalan² MENDEKATKAN DIRI kepada Alloh yang ulama namakan dengan nama "TASAWWUF" dan aqidah yang sahih yaitu Aqidah Ahlussunnah Waljamaah yang disusun oleh Asya'irah dan Maturidiyyah..
.
#Baca_sejarah Sultan Salahuddin Ayubi yang merupakan seorang sufi (ahli tasawwuf) dan berakidah Asy'ari dan bermazhab Syafi'i..
Baca sejarah Sultan Muhammad Al-Fatih, beliau juga seorang sufi dan bermazhab Hanafi dan berakidah Maturidiy..
Di dalam hadits, Kanjeng Nabi mengabarkan bahwa tentera² Imam Mahdi akan menghancurkan musuh hanya dengan TAKBIR dan DZIKIR2 lain...!
Apakah mungkin tentara-tentara Mahdi akan datang dari kalangan Wahabi.?
Sepertinya gak mungkin dech...


Kenapa...?
Kerana tentara²'Mahdi itu suka dengan berdzikir (kuat berdzikir).. sedangkan wahabi, kita tahu sendiri mereka suka minggat dari masjid ba'da sholat kalo dengar Imamnya mulai pimpin dzikir berjama'ah. Bahwa mereka suka sekali menyesatkan orang yang berdzikir, mengkafirkan jama’ah dzikir, menghina jama'ah dzikir dengan mengatakan: "dzikir kok pake geleng-geleng kepala", yang justru mereka sendiri malah tidak berdzikir.


Rasulullah bersabda:  أَكْثِرُوْا ذِكْرَاللهَ حَتَّى يَقُوْلُوْا مَجْنُوْنٌ (رواه احمد وابى يعلى وابن حبان والحاكم وزالبيهقى)

AKTSIRUU DZIKRALLOH HATTA YAQUULUU MAJNUUN (rowahu ahmad wa abi ya'la wa ibnu hibban wal hakim wa baihaqi)...... "Perbanyaklah berdzikir pada Allah hingga orang² Munafik mengatakan gila" 
(HR. Ahmad, Abi Ya’la dll/ Hasan)

#Pertanyaan:
Siapa yang "kepanasan terus pergi" jika ada jama’ah muslim bersama-sama, berkumpul di dalam satu majlis dzikir..?
Siapa yang "kejel-kejel kepanasan" jika ada jama'ah muslim berkumpul berdzikir kepada Alloh.?
Siapa yang "UMOB NDASE" ketika mendengar lafaldz: Afdholu dzikir fa'lam annahu : *"Laa Ilaaha Illallah"* yang dilakukan di dalam maupun diluar tahlilan.?


Siapa yang dzikirnya mengucapkan: "hadza bid'ah bid'ah bid’ah bid'ah, sesat sesat sesat, tahyul tahyul tahyul, khurofat khurofat khurofat" yang mereka tuduhkan kpd saudara muslim yang tidak sepaham dengan mereka.?
Jawabannya: (.........................)


Semoga Alloh tetapkan hati kita, seluruh keluarga dan keturunan kita drngan "DZIKIR" sirran wa alaniyah, di dalam hati, sendirian maupun bersama-sama dan dijauhkan dari firqoh/sekte/golongan yang menyempal dari Aqidah Ahlussunnah Waljama'ah
[2016. 8. 11. 15:20] Edwonton Wong: *Hadits ke 146*

«218» عن أبي هُريرةَ رضي الله عنه: أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ:أتدرونَ مَنِ المُفْلِسُ؟
قالوا: المفْلسُ فِينَا مَنْ لا دِرهَمَ لَهُ ولا مَتَاع، فَقَالَ:إنَّ المُفْلسَ مِنْ أُمَّتي مَنْ يأتي يَومَ القيامَةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزَكاةٍ، ويأتي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مالَ هَذَا، وسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وهَذَا مِنْ حَسناتهِ، فإنْ فَنِيَتْ حَسَناتُه قَبْل أنْ يُقضى مَا عَلَيهِ، أُخِذَ منْ خَطَاياهُم فَطُرِحَتْ عَلَيهِ، ثُمَّ طُرِحَ في النَّارِ. رواه مسلم.
Artinya
Dari Abi Huraeroh RA Sesungguhnya Rasulullah shollahu a'alahi wa-sallam telah bersabda Apakah kalian tahu siapa orang yang Muflis (Miskin/ Bangkrut) ? Maka Para shohabat menjawab Yang Muflis dikami itu adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya barang, Maka Rosululloh shollahu a'laihissalam berkata Yang Muflis dari umatku itu adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa sholat membawa puasa dan zakat, tapi dia waktu didunia telah ngomel si Anu menuduh si Anu dan makan harta si Anu dan memukul si Anu mengalirkan darah si Anu, maka diberilah si Anu dari kebaikannya dan si Anu dari kebaikannya dan jika kebaikannya sudah habis sebelum selasai tertunaikan kewajibannya, maka .diambilah kesalahan mereka lalu diberikan kesalahan itu kepadanya, lalu ia dilemparkan ke Neraka

*HR Muslim. Riyadusolihin hadis ke218*
Penjelasan
1. Hakikat orang yang miskin dan yang bangkrut  terbagi dua
A. Orang mati membawa kekufuran mati tidak membawa iman
B. Orang mati membaawa Iman dan amal sholeh tapi habis dipindahkan kepada orang-orang yang dia dholimi waktu didunia
2. Jadi jika ada seseorang melakukan kedholiman didunia sampai terbawa mati, maka dihari kiamat kebaikan dia akan Alloh pindahkan kepada orang-orang yang didhoiliminya jika sudah habis sedangkan kewajiban masih ada, maka keburukan yang didholim akan Alloh pindahkan kepada dia.

Mohon koreksian
*Abaikan jika tidak perlu dan mengganggu.*
Kamis
8 Dzulqoidah 1437
11 Agustua 2016
*KH Khodamul Quddus*

Khamis, 18 Ogos 2016

DZiKiR Gudang Syurga

Saudaraku muslimin yang dimuliakan Allah Ta'ala inilah dzikir yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebutkan adalah gudang dari gudang-gudang di syurga.
Dari Abi Musa Al-as'ary semoga Allah meridhainya berkata :
"Kami pernah bersama Nabi Shallalhu alaihi wasallam dalam safar , ketika kami menaiki (jalan naik) kami bertakbir maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata : wahai manusia pelankanlah (suara) kalian, sungguh kalian tidaklah memohon kepada yang tuli dan ghaib (tidak ada) akan tetapi kalian memohon kepada yang Maha Mendengar dan Maha Melihat .


Kemudian baginda datang kepadaku dan aku mengatakan pada diriku
"
Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah"
maka Rasulullah mengatakan : wahai Abdullah Bin Qais : katakanlah :
"Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah"
,Sungguh ia adalah gudang dari gudang-gudang di surga . atau beliau mengatakan : mahukah aku tunjukkan kepadamu gudang dari gudang-gudang di syurga ? iaitu : Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah.
(HR Bukhari 6384 dan Muslim 2704)

UNTAIAN KATA MUTIARA IBNU TAIMIYAH (11)

Syeikhu Al-Islam Ibnu Taimiyah - Semoga Allah merahmatinya- mengatakan:
''Dan hendaklah diketahui bahawa seorang mukmin itu kamu wajib mencintainya, walaupun dia menzalimimu dan menganiayamu, sedangkan orang kafir wajib dimusuhi walaupun ia memberi dan berbuat baik kepadamu. Kerana sesungguhnya Allah SWT telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab-Nya agar semua agama hanya menjadi milik-Nya. maka wajib mencintai para wali-Nya, membenci musuh-musuh-Nya, memuliakan para wali-Nya, menghinakan musuh-musuh-Nya. dan sesungguhnya pahala akan diberikan bagi para wali-Nya dan siksa akan diberikan kepada musuh-musuh-Nya. 

(Majmu' al-fatawa : 28/209).

Selasa, 16 Ogos 2016

WASiAT NABi ADAM KEPADA PUTeRA-PUTeRANYA

Nabi Adam a.s. berwasiat kepada puteranya LIMA PERKARA dan menyuruh supaya anaknya mewasiatkan juga kepada putera-puteranya dan seterusnya. Wasiatnya ialah:

  • Katakan kepada putera-puteramu: “ Kamu jangan merasa tenang dengan dunia ini, maka saya ketika merasa tenang dengan syurga, Allah s.w.t. tidak redha dan mengusir saya daripadanya.” ( jangan kita merasai ketenangan dengan  dunia kerana Nabi Adam A.S. diusir dari Syurga kerana setelah merasa ketenangan dan lupa diri lalu melakukan kesilapan sehingga Baginda diusir dari Syurga)
  • Katakan kepada mereka: “ Jangan menurutkan hawa nafsu wanita, maka sesungguhnya saya telah menuruti hawa nafsu wanita sehingga makan pohon yang dilarang dan menyesal.
  • Katakan kepada mereka: “ Tiap amal yang akan mahu dikerjakan harus kamu perhatikan akibatnya, sebab andaikan saya memikirkan akibat maka saya tidak akan menerima akibat ini.” ( Akibat makan buah Khuldi Baginda terpaksa keluar dari Syurga ).
  • Katakan kepada mereka: “ Jika hatimu tidak tenang (goncang), maka hindarilah perbuatan itu, sebab saya ketika akan makan pohon larangan itu goncang hatiku tetapi tidak saya hiraukan, maka saya menyesal.
  • Katakan kepada mereka: “Bermusyawarahlah dalam semua urusan sebab andaikan saya musyawarah dengan malaikat tidak akan terkena akibat ini
  • Wallahualam

Isnin, 15 Ogos 2016

WANiTA


Sewaktu membaca tulisan Ukhti Aghita, Maraji dinukil dari Majalah Al Mawaddah Edisi 1. Saya membaca sesuatu yang luar biasa. Iaitu Wanita dalam Al-Quran.
 
Kalau kita mau mencermati, sungguh wanita sangat dimuliakan dalam Islam saudara-saudaraku. Betapa banyak sudah buku-buku yang membedah habis mengenai wanita, kerana memang wanita adalah makhluk yang unik dan istimewa. benar kan ? dalam Al-Qur’an saja dapat kita lihat betapa banyak hukum yang dikhususkan untuk wanita, hal ini bukan dikeranakan kaum wanita itu lemah dan banyak kekurangan. tetapi kerana Allah sangat peduli dan sayang terhadap kita.

Berbagai pertanyaan yang seringkali muncul seperti, apakah ibadah kita bernilai setara dengan ibadah kaum laki-laki ? apakah kaum hawa dapat memperoleh kemuliaan setara dengan kaum adam ? padahal ada beberapa hal yang menghalangi kaum wanita untuk beribadah (sholat, puasa, dll). pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang kemudian membawa kita kepada keraguan dalam beribadah. dan Allah telah telah menjawab pertanyaan itu dalam Al-Qur’an, begitupun Allah juga telah menunjukkan kecintaannya pada wanita dan selalu mengutamakan wanita. Mengapa wanita begitu istimewa ?? Let’s check this out …

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat
.( Q.S. Al A’raaf : 26)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Q.S. An Nuur : 31)

Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. An Nuur : 60)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.(Q.S. Al Ahzab : 53)

Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan, perempuan-perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai istri-istri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.(Q.S. Al Ahzab : 55)

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang (Q.S. Al Ahzab : 59) 
Maha benar ALLAH dengan segala firman-NYA.

Adapun Rasulullah SAW, manusia termulia dan terbaik sepanjang masa pun mengakui dan sangat memuliakan wanita. ini buktinya:
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda:“Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)

Dalam lafazh lain:“Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan tidak ada di antara perhiasan dunia yang lebih baik daripada wanita yang sholihah.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam lafazh lainnya lagi:“Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad)

Wanita dan Keindahan
Sudah menjadi sunnatullah bagi anak Adam diberikan kepada mereka berbagai kenikmatan yang mereka cintai dan dijadikan indah pandangan mereka dengannya di dunia ini sebagaimana dalam firman Alloh:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)

Ketika menyebutkan berbagai hal yang menjadikan kecintaan manusia dalam ayat ini Allah mendahulukan wanita sebelum yang lain, hal ini memberikan isyarat bahwa wanita menjadi sumber terbesar kenikmatan, kesenangan dan perhiasan hidup di dunia ini. Tidak terkecuali bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam sebagai sosok manusia terbaik dan termulia, wanita adalah sesuatu yang paling beliau cintai di antara kenikmatan dunia yang lain, dan ini merupakan fitroh beliau sebagai manusia biasa.

Dari Anas radhiallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda: ‘Aku diberikan rasa cinta dari dunia terhadap para wanita dan wewangian dan dijadikan penyejuk mataku ada di dalam shalat.” (HR. Ahmad, dan Nasa’i. Di shohihkan oleh Syaikh Al Albani)

Walhasil, Allah telah menciptakan wanita sebagai perhiasan dan bahkan perhiasan terbesar dunia ini namun sekaligus ia juga merupakan fitnah terbesar di dunia ini yang pernah diciptakan Allah bagi kaum laki-laki.

Wanita Sholihah
Allah telah memberikan sebuah definisi wanita sholihah yang menjadi perhiasan dan kesenangan terbaik di dunia, sebagaimana dalam firman-Nya:
“…Maka wanita yang sholih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Alloh telah memelihara (mereka)…” (QS. an-Nisa’:34)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam juga memberikan gambaran wanita sholihah terbaik sebagaimana dalam hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: “Nabi Shalallahu ‘alaihiwassalam ditanya : ’ Siapakah wanita yang paling baik?’ Beliau menjawab:
‘(Sebaik-baik wanita) adalah yang menyenangkan (suami)-nya jika ia melihatnya, mentaati (suami)-nya jika ia memerintahnya dan ia tidak menyelisihi (suami)-nya dalam hal yang dibenci suami pada dirinya dan harta suaminya.“ (HR. Ahmad, al Hakim, an Nasa’i dan ath Thobrani dan di Shohihkan oleh al Albani).
Beliau Shalallahu ‘alaihiwassalam juga berwasiat untuk memilih wanita yang memiliki dien (agama) yang baik sebagai ukuran keshohihan seorang wanita, bukan kecantikan, kedudukan atau hartanya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihiwassalam beliau bersabda:
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, kecantikannya dan karena dien (agama)-nya; maka pilihlah yang memiliki dien maka engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim). 
Ada beberapa hadist lain yang saya ambil dari berbagai sumber.Mari kita sedikit merenung tentang keistimewaan perempuan yang kadang-kadang kita lupakan. Ini saya lampirkan beberapa keistimewaan wanita menurut Hadist:1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.
 3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah .Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.
6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.

12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

Semoga bisa menjadikan pelajaran bagi kita, entah itu seorang perempuan ataupun laki-laki. Ambil maknanya. Maka daripada itu, hargailah seorang wanita..Jagalah isteri anda, anak2 anda, apalagi Ibu anda!!!

Ahad, 14 Ogos 2016

Janji Allah Untuk Orang yang Bertaqwa

Hasil mujahadah yang tinggi, serius serta istiqamah, Allah akan kurniakan kepada kita sifat taqwa. Bermacam-macam kebaikan yang Allah janjikan dalam Al Quran kepada mereka yang memiliki sifat taqwa ini.

Ini adalah janji Allah yang pasti tepat dan pasti ditunaikan-Nya. Ia tidak terhingga nilainya yang tidak dapat diukur dengan mana-mana mata wang di dunia ini. Di antara janji-janji Allah kepada mereka yang memiliki sifat taqwa ini ialah:

1. Terpimpin -
Mereka mendapat pimpinan daripada Allah. Ini jelas sekali melalui firman Allah: Maksudnya: "Allah menjadi (Pemimpin) Pembela bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al Jasiyah: 19)

2. Terlepas dari kesusahan-
Mereka dapat terlepas daripada kesusahan. Bukan ertinya mereka tidak mendapat susah atau tidak ditimpa ujian tetapi selepas kesusahan dan ujian, mereka akan terselamat. Walaupun ada pelbagai rintangan dalam ujian itu, ia sementara waktu sahaja. Selepas itu Allah akan lepaskan dari ujian dan rintangan itu dengan menghadiahkan pelbagai macam nikmat pula. Ini jelas dalam firman Allah:

Maksudnya: "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan lepaskan dia dari masalah hidup." (At Thalaq:2)

3. Rezeki-
Di dunia lagi akan diberi rezeki yang tidak tahu dari mana sumber datangnya. Diberi rezeki yang tidak terduga dan dirancang. Ini jelas dalam sambungan ayat tadi:

Maksudnya:"Dan akan diberi rezeki sekira-kira tidak diketahui dari mana sumbernya." (At Thalaq:3)

Inilah jaminan daripada Allah SWT bagi mereka yang bertaqwa. Sesiapa yang bertaqwa, rezekinya ada sekadar yang perlu. Makan minumnya yang perlu tetap ada walaupun dia tidak berusaha. Walaupun dia tidak ada kerja, tetap ada jaminan daripada Allah. Ini diakui sendiri oleh Imam Ghazali, mungkin ianya dari pengalaman beliau sendiri. Imam Ghazali pernah berkata: "Kalau sekalipun orang bertaqwa itu tidak ada kerja, keperluan-keperluan nya tetap diperolehinya."

Waktu makan akan diberi makanan. Jika patut dapat pakaian, akan diberi pakaian. Dia sendiri tidak tahu dari mana sumbernya kerana ianya bukan daripada usaha dan cariannya sendiri. Dia dapat rezeki bukan melalui sumber usahanya tetapi melalui sumber usaha orang lain. Kalau taqwanya secara jemaah, maka rezeki itu diberi secara berjemaah. Sekiranya taqwanya secara individu, maka secara individu jugalah pemberian Allah itu.

4. Kerja dipermudah-
Kerja-kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan Allah. Ini jelas Allah gambarkan di dalam sepotong ayat:
Maksudnya: "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dipermudahkan Allah segala urusannya." (At Thalaq: 4)

Allah memberi jaminan, kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan. Mungkin juga di samping mudah, hasilnya banyak. Buat sedikit, hasilnya banyak. Jadi kalaulah kita buat kerja berhempas-pulas, di samping hempas-pulas banyak pula rintangan, kemudian hasilnya pula sedikit atau langsung tidak ada, itu menunjukkan kita belum mempunyai sifat taqwa hinggakan Allah tidak membantu.

5. Diberi berkat [barokah]-
Dia diberi berkat daripada langit dan bumi. Berkat pada hartanya, pada kesihatan badannya, pada ilmunya, pada anak-anak dan zuriatnya, pada isterinya, pada suaminya, pada sahabat handai dan jiran, pada gurunya, berkat dakwahnya, berkat ajarannya, berkat pimpinannya dan sebagainya. Ini jelas sekali dalam ayat:
Maksudnya: "Jikalau penduduk sebuah kampung (atau sebuah negara) itu beriman dan bertaqwa, Tuhan akan bukakan berkat daripada langit dan bumi." (Al Aíraf: 96)

Berkat maknanya bertambah atau subur. Apabila dikatakan hidupnya berkat, maknanya hidupnya penuh dengan kemuliaan, ketenangan, kebahagiaan dan penuh dengan pahala. Hartanya berkat, harta yang tidak putus-putus dapat disalurkan kepada kebaikan dan berpahala walaupun dia bukan orang kaya. Ilmunya berkat, maknanya ilmu yang dimilikinya itu dapat diamalkan, bertambah dan dapat dimanfaatkan kepada kebaikan serta menambahkan pahala.

Badannya yang sihat yang dikatakan berkat itu adalah badan yang dapat digunakan untuk kebaikan. Dengan kesihatan badannya itu, digunakannya untuk jihad fisabilillah, untuk khidmat kepada masyarakat dan dapat menambahkan pahalanya. Masanya berkat ialah masa yang Allah untukkan padanya, dapat digunakan kepada kebaikan. Dia tidak buang masa percuma dengan perkara yang melalaikan. Umurnya berkat, mungkin umurnya bertambah. Kalaupun umurnya tidak bertambah, tetapi umur yang diberikan kepadanya itu akan menambahkan pahala. Rezekinya berkat yakni rezeki yang tidak putus-putus sekalipun tidak kaya, yang dapat digunakan untuk kebaikan dan dapat menambahkan pahala.

Berkat pada anak-anaknya atau zuriat ertinya, anak-anak dan cucu cicit berjaya menjadi anak-anak yang soleh, yang menjadi penyejuk mata hati. Berkat pada isterinya atau suaminya, iaitu isteri tersebut atau suami itu soleh dan solehah, yang dapat mengingat dan memimpinnya selamat di dunia dan di Akhirat. Berkat pada sahabat handai dan jiran, ertinya mendapat sahabat yang baik-baik dan ramai pula yang membantu perjuangannya untuk menegakkan kebenaran.

Berkat pada gurunya, iaitu dia mendapat guru yang soleh yang dapat memimpin dan memandunya selamat di dunia dan Akhirat.

6. Amalan diterima-
Amal ibadah orang yang bertaqwa diterima oleh Allah. Kalau begitu amal ibadah orang [yg sekadar] Islam tidak diterima. Orang Islam [yg tidak bertaqwa] akan masuk Neraka dulu. Oleh yang demikian, hanya amal ibadah orang yang bertaqwa sahaja yang diterima oleh Allah.

Ini dijelaskan oleh Allah: Maksudnya: "Sesungguhnya amal ibadah yang diterima Allah ialah dari orang yang bertaqwa." (Al Maidah: 27)

Maksudnya, Allah hanya menerima sembahyang orang yang bertaqwa. Allah tidak akan terima sembahyang orang yang sekadar Islam. Allah akan terima puasa orang bertaqwa. Allah akan terima perjuangan orang yang bertaqwa. Allah tidak akan terima perjuangan orang yg sekadar Islam sahaja tanpa taqwa. Allah akan terima haji orang yang bertaqwa. Allah tidak akan terima haji orang Islam yg tak bertaqwa. Begitulah seterusnya berdasarkan ayat di atas tadi.

7. Amalannya diperbaiki -
Amalan orang yang bertaqwa itu sentiasa dibaiki oleh Allah.
Sentiasa diperkemaskan oleh Allah daripada masa ke semasa. Ini jelas Allah mengingatkan kepada kita:
Maksudnya: "Wahai mereka yang beriman hendaklah kamu takut kepada Allah. Hendaklah kamu memperkatakan kata-kata yang teguh; nescaya Allah akan membaiki amalan-amalan kamu..." (Al Ahzab: 70-71)

Jadi orang-orang yang bertaqwa amalannya sentiasa dibaiki oleh Allah. Sembahyangnya sentiasa dibaiki Allah. Begitu juga puasanya, bacaan Qurannya, wiridnya dan perjuangannya sentiasa dibaiki. Apa sahaja bentuk kebaikan yang dibuatnya sentiasa dibaiki oleh Allah dari masa ke semasa. Itulah jaminan Allah.

8. Dosa diampunkan-
Dosanya diampunkan. Dalam ayat tadi juga ada sambungannya:
Maksudnya: "Wahai mereka yang beriman, hendaklah kamu takut kepada Allah. Hendaklah kamu memperkatakan kata-kata yang teguh; nescaya Allah akan membaiki amalan-amalan kamu dan akan mengampun bagimu dosa-dosa kamu." (Al Ahzab: 70-71)

Ertinya dosa-dosa orang-orang yang bertaqwa ini akan diampunkan. Namun begitu orang Islam sekadarnya, dosanya tidak diampunkan oleh Allah. Sebab itu orang Islam itu akan masuk Neraka dulu dan barulah ke Syurga. Walíiyazubillah. Allahumma ajirna minan nar ( ).
Tegasnya, orang yang bertaqwa sahaja akan diampunkan dosanya oleh Allah SWT.

9. Dapat ilmu tanpa belajar-
Diberi ilmu tanpa belajar. Yakni diberi ilmu terus jatuh pada hati. Memanglah ilmu yang jatuh kepada hati, tidak perlu proses belajar.

Kalau ilmu yang jatuh pada akal, ia perlu melalui proses belajar yakni membaca, mentelaah, kena berguru, kena bermuzakarah, kena berfikir dan merenung. Barulah akan dapat ilmu itu.

Sedangkan ilmu yang jatuh pada hati, tidak diketahui sumbernya, tidak perlu berfikir, mentelaah dan tanpa berguru. Ia terus terjatuh sahaja ke hati. Hati itu sebagai wadahnya. Jadi orang yang bertaqwa ini diberi ilmu tanpa belajar.

Ini jelas Allah  nyatakan dalam ayat Al Quran:
Maksudnya: "Bertaqwalah kepada Allah nescaya Allah akan mengajar kamu." (Al Baqarah: 282)

Dapat ilmu daripada Allah tanpa perantaraan guru, tanpa perantaraan belajar. Hal ini diperkuatkan oleh sabda Rasulullah SAW:Maksudnya:
"Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang dia tahu, nanti dia akan dipusakakan ilmu yang dia tidak tahu." (Dikeluarkan oleh Abu Nuaim)

Apa sahaja ilmu yang dia tahu, diamalkan. Hasilnya nanti Allah akan beri ilmu tanpa dia belajar. Ramai orang-orang soleh dan ulama yang soleh diberi ilmu laduni. Itulah ilmu yang jatuh kepada hati yang juga dipanggil ilham.

Firman Allah Taala:Maksudnya: "Dan Kami ajarkan dia ilmu yang datang dari dari sisi Kami.
" (Al Kahfi: 65 )

Ertinya orang yang bertaqwa itu akan diberi ilmu terus dari Allah tanpa wasilah guru. Agar tidak terkeliru, perlulah diingat bahawa orang yang hendak dapat ilmu laduni itu, dia mesti ada ilmu asas iaitu ilmu fardhu ain terlebih dahulu.

10. Terlepas dari tipu daya syaitan-
Orang bertaqwa itu akan terlepas dari tipu daya syaitan. Dalam Al Quran ada disebutkan tentang hal ini.
Firman Allah: Maksudnya: "Sesungguhnya orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahan mereka." (Al A'raf: 201)

11. Terlepas dari tipu daya musuh -
Orang bertaqwa juga lepas daripada tipu daya musuh lahir sama ada orang kafir mahupun orang munafik.
Firman Allah: Maksudnya: "Jika kamu bersabar dan bertaqwa, nescaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (Ali Imran: 120)

12. Terhindar dari Neraka -
Orang bertaqwa terhindar daripada Neraka. Ertinya tentulah dia masuk Syurga sebab di Akhirat tidak ada tiga tempat. Kalau terlepas daripada Neraka, bermakna ke Syurgalah dia.

Firman Allah Taala: Maksudnya: "Akan tetapi orang yang bertaqwa kepada Tuhannya, bagi mereka Syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya." (Ali Imran: 198). Maksudnya: "Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu berada dalam Syurga dan (di dalamnya mengalir) mata air. (Dikatakan kepada mereka): ëMasuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman." (Al Hijr: 45-46)

Maksudnya: "Itulah Syurga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa." (Maryam: 63)

Inilah di antara keuntungan-keuntung an atau bonus yang diperolehi oleh orang yang bertaqwa.

Kesemua itu tidak dapat dinilai dengan mata wang dunia kerana terlalu tinggi nilainya. Ia didapatkan hasil daripada membersihkan hati, mujahadah bersungguh-sungguh membuang sifat-sifat mazmumah dan menyuburkan sifat mahmudah serta mengamalkan syariat yang lahir dan batin.

Kalau di dunia ini kita berebut-rebut untuk dapatkan bonus yang tidak ada nilai di sisi Allah itu, mengapa kita tidak rebut bonus taqwa yang manfaatnya untuk dunia dan Akhirat? Kalau tidak mahu bonus itu, orang tak beraakal namanya.

5 Syarat Untuk Melakukan Maksiat

Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat." Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata, "Jika kamu mahu menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh kamu melakukan maksiat." Lelaki itu dengan tidak sabar-sabar bertanya. "Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"

Ibrahim bin Adham berkata, "Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezekinya." Mendengar itu dia mengernyitkan kening seraya berkata, "Dari mana aku mahu makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah? "Ya!" tegas Ibrahim bin Adham. "Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"

"Yang kedua," kata Ibrahim, "kalau mahu bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya! Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati. Ibrahim kembali berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"

"Ya! Anda benar." kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab, "Kalau kamu masih mahu bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!" Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata, "Wahai Ibrahim, ini nasihat macam mana? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?" "Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim. Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.

Ibrahim melanjutkan, "Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Ketepikan kematianku dulu. Aku masih mahu bertaubat dan melakukan amal soleh'." Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar, "Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"

"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahawa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah?"

"Baiklah, apa syarat yang kelima?" Ibrahim pun menjawab, "Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata, "Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya." Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. "Mulai saat ini akut bertaubat kepada Allah." katanya sambil terisak-isak.

Ulama' Sufi

Para pencari jalan ini tidak mendengar kecuali Kehadiran Ilahi dan mereka tidak mencintai selain Dia. Jika mereka mengingat Dia mereka menangis. Jika mereka memikirkan Dia mereka bahagia. Jika mereka menemukan Dia mereka sadar. Jika mereka melihat Dia mereka akan tenang. Jika mereka berjalan dalan Kehadiran Ilahi, mereka menjadi lembut. Mereka mabuk dengan Rahmat-Nya. Semoga Allah merahmati mereka - Ibnu Abidin

Nasihat Sayidina Ali Tentang Dunia

Sayidina Ali karramallahu-wajhah pernah berpidato suatu masa, katanya:

Ketahuilah, bahawa kamu semua akan mati, dan dibangkitkan sesudah mati. Kamu akan ditanya dari hal amalan-amalan kamu dan akan dibalas terhadap kesemuanya, maka jangan sampai kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia kerana yang demikian itu diserikan dengan berbagai-bagai bala bencana yang tetap akan menarik kamu kepada kebinasaan.

Semua yang ada pada dunia itu adalah tipudaya semata dan dia akhirnya akan hilang lenyap, bila dia berada denganmu dia adalah penuh tipu muslihat, kesenangannya tidak kekal, dan tiada seorang pun akan selamat dari kejahatannya. Sementara penghuninya dalam keadaan gembira dan sukacita tiba-tiba ditimpa bahaya dan bencana, hal-ehwalnya berubah-ubah tidak tetap, kehidupannya tercela dan kemewahan di dalamnya mempunyai cita-cita yang tak menentu maka dunia akan melemparnya dengan anak panah lalu membinasakannya. Semua orang akan mati mengikut takdir dan ketentuan, tidak lebih dan tidak kurang.

Ketahuilah, wahai hamba-hamba Allah, bahawasanya kamu dan apa yang kamu rasakan dari dunia ini adalah sama sahaja dengan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang terdahulu dari kamu, malah umur mereka lebih panjang dari kamu, kekuatan mereka lebih teguh dibandingkan dengan kamu, rumah mereka lebih kukuh, bekas yang ditinggalkan mereka masih kelihatan sampai sekarang, namun suara-suara mereka tidak kedengaran lagi sesudah laungannya bergema begitu lama, tubuh-tubuh mereka hancur luluh, rumah-rumah mereka yang berupa pondok-pondok sudak tidak kelihatan lagi sedang bekas-bekasnya masih tinggal dan terlihat.

Mereka kini telah berubah dari tempat tinggal yang berupa istana-istana yang terindah dengan katil-katil yang terseri dengan bantal-bantalnya yang empuk, bangunan-bangunannya yang tersusun dengan batu-bata yang kilau-kemilau, sekarang berganti kubur-kubur yang berselerak dengan tulang-belulang yang hancur-luluh sebagai tempat tinggalnya orang-orang terbuang yang sangat ditakuti untuk didekatinya, mereka tidak merasa senang lagi dengan perubahan pembangunan yang ada di sisinya, dan tidak berhubung mesra dengan jiran tetangga yang sibuk memakmurkan sekitarannya dengan bangunan dan perubahan di antara teman dengan teman padahal mereka hanya sejengkal sahaja dari tempatnya.

Bagaimana dapat mereka berhubung mesra lagi? Padahal tubuh badan mereka telah dimakan masa, tulang belulang mereka berselerak merata-rata, mereka dahulu hidup gagah sekarang bangkai tidak bernyawa, hidup mereka dahulu mewah sekarang hampa belaka, orang yang rapat menjauhkan diri setelah mereka tinggal di bawah tanah sendiri, mereka tidak akan kembali lagi, jauh panggang dari api.

"Bahkan itulah satu perintah yang telah ditetapkan Tuhan Perkasa, dan di belakang mereka Barzakh, mereka kekal di situ hingga hari mereka dibangkitkan." (Al-Mu'minun: 100)

Mudah-mudahan Allah menggolongkan kami dan kamu dalam kumpulan orang-orang yang beramal dengan isi kitabNya serta menurut jejak langkah para Auliya'Nya sehingga Dia menempatkan kami dan kamu sekalian di dalam syurga yang kekal abadi dengan kurniaNya, sesungguhnya Dia Maha Terpuji Maha Mulia.

Berkata Sayidina Ali karramallahu-wajhah dalam pidatonya:

Aku berpesan kepada kamu supaya banyak bertaqwa kepada Allah dengan membelakangi dunia yang akan meninggalkan kamu meskipun kamu tidak mudah untuk meninggalkannya. Dunia akan menghancur-luluhkan tubuh kamu sedang kamu terus ingin memperbaharuinya. Hanyasanya perumpamaan kamu dengan dunia itu adalah ibarat sekumpulan manusia yang dalam pelayaran, mereka telah melalui satu jalan dan mereka menyangka telah melewatinya, mereka bergantung kepada satu pengetahuan yang mereka ingat telah sampai kepadanya. Betapa ramai orang yang berlari yang sampai ke kemuncaknya, dan betapa ramai orang yang mengharap panjang pada dunia tiba-tiba terpaksa berpisah dengannya. Oleh itu jangan sekali-kali kamu merungut kerana keburukan dunia dan kesusahannya, dan jangan sekali-kali kamu merasa sukaria kerana harta-benda dunia dan kenikmatannya, semua itu akan hilang lenyap daripadamu. Aku rasa hairan melihat orang yang mengejar dunia sedang maut mengikutinya dari belakang. Dia sentiasa lalai yang dirinya akan mati, tidak pernah ingat yang mati itu akan menimpanya.

Isi surat dari Sayidina Ali kpd Salman Al-Farisi:
"Dunia itu adalah seumpama ular, lembut sentuhannya, tetapi bisanya mematikan, maka berpalinglah anda dengan menjauhkan diri dari semua sesuatu yang menimbulkan kekaguman anda padanya (dunia) kerana (akan menjadi) sedikit sesuatu yang menyertai anda dari (bahaya) dunia itu."

Kalimat Saiyidina Ali ini merupakan peringatan kpd Salman Farisi pada khususnya dan ummat Islam pada umumnya ttg hakikat pangkat keduniaan. Bukan tidak boleh kita menduduki pangkat keduniaan itu, tetapi beliau memperingatkan supaya pada kita ada ketahanan mental atau ketahanan bathin, sehingga kita dapat mengendalikan pangkat keduniaan itu demi utk keselamatan kita di dunia dan akhirat. Apabila ketahanan mental atau bathin kita tidak ada dalam diri kita, maka kita akan terpengaruh dari kekaguman kita terhadap dunia yang sedang kita pegang.

Oleh sbb itu maka keimanan kpd Allah subhanahu wa ta`ala yang kuat dan mantap adalah sangat diperlukan, sehingga kesusahan dunia dengan segala kepahitannya dapat diatasi, kerana pangkat dunia yang sedang kita hadapi ini adalah berjalan atas niat yang baik, yakni mencari keredhannya dalam erti yang luas.

Pertanyaan sebahagian sahabat kpd Rasulullah aollallahu `alaihi wasallam dalam Hadis Nabi sebagai berikut:
"Siapakah wali-wali Allah yang tidak takut dan gundah? Nabi sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Ialah orang-orang yang selalu memperhatikan bathin dunia pada ketika manusia memperhatikan lahiriah dunia. Dan mereka itu pula mementingkan lahiriah dunia pada ketika ummat manusia mementingkan dunia di waktu sekarang."

Dari Hadis ini, bahawa wali-wali Allah meskipun mereka memegang dunia, apakah mereka merupakan sebagai raja atau seorang yang kaya, mereka itu tidak melihat kepada lahiriah dunia, tetapi mereka melihat kpd bathin dunia itu dan hakikatnya. Sebab mereka mengetahui, bahawa dunia itu tidak abadi, tetapi hanya sebentar sahaja. Sedangkan yang abadi adalah faedah yang mereka dapatkan daripada menempatkan dunia itu pada tempatnya dalam erti 'sebagai alat utk mencari keredhaan Allah subhanahu wa ta`ala'

Berlainan dgn manusia biasa, mereka berlumba-lumba mencari keuntungan dunia sekarang juga tanpa memikirkan keridhaan Allah pada pekerjaannya itu. Sedangkan wali-wali Allah melihat kpd penglihatan yang jauh, yakni masa-masa setelah kita berpisah dengan dunia yang fana', mulai dari alam barzakh hingga sampai ke alam akhirat yang kekal lagi baqa.

http://cahayamukmin.blogspot.my/2011/08/nasihat-sayidina-ali-tentang-dunia.html

Bermulanya kerosakan adab seseorang pelajar

Ustaz Khailil Razak*

*Bermulanya kerosakan adab seseorang pelajar bila gurunya lebih menjaga hati pelajar daripada pelajar menjaga hati gurunya..!*

*I T U  P A S A L*
*C I K G U  P E R L U  K E L U A R*
*K E  J A L A N  A L L A H  U N T U K*
*B A I K I  I M A N  D A N  Y A K I N*
*M E R E K A*

*BELAJAR MENANGANI RAGAM MANUSIA CARA DIPLOMASI AGAMA*
*Kesian cikgu hari ni..! Kena berhadapan dengan pelajar-pelajar yang tak jaga langsung adab dengan cikgu..! Sampai guru tertekan..!*

Ada guru yang cerita dengan saya lepas ceramah menangis..! Anak muridnya panggil dia dengan panggilan binatang..!

*Anak murid buat muka dengan cikgu..! Bila cikgu rotan mendidik, mengadu kat mak ayah..! Mak ayah mula serang cikgu..! Viralkan dan macam-macam lagi..!*

Kadang-kadang kita sebagai mak ayah terlalu manjakan anak-anak..! Terlalu percaya pada anak-anak..! Sehinggakan anak-anak berani menipu..! Berani kurang ajar dengan cikgu..! Ya Allah ampunilah anak-anak pelajar saya..!

*Saya risau kalau kita sebagai mak ayah teruskan dengan sikap tak selidik sebelum bertindak..! Saya bimbang kita bukan sayangkan anak sebenarnya..! Malah kita hancurkan masa depan anak-anak..!*

Saya selalu bagitau pelajar-pelajar dalam ceramah..! "Kalau kita mengata cikgu, maki cikgu, kurang ajar dengan cikgu, jangan harap dapar keberkatan daripada guru..!"

*Padahal keberkatan gurulah asbab kita berjaya masa hadapan, hidup tenang dan bahagia..! Tapi malangnya anak-anak dapat 'lesen besar' daripada mak ayah..!*

Seolah-olah sikit pun tak boleh sentuh anaknya..! Lama kelamaan tak ada lagi orang yang akan hormat pada guru..!

*Saya kerap dipanggil oleh sekolah-sekolah terbaik di Malaysia..! Bila saya tanya tajuk apa cikgu..?*

Cikgu jawab, "Sekolah ini Ustaz basuh bab hormat guru..! Mereka anak orang kaya..! Orang elite..!

*Tapi kesian Ustaz, bila kami tegur marah denda mereka, mak ayah mereka selalu salahkan cikgu..! Kami dah tak tau nak buat apa..!"*

Ada sekolah sampai cikgu kena saman sebab kejut anak dia bangun subuh. Ini mungkin cikgu tu rotan sebab anak dia tak nak bangun subuh Allahu..! Kalau saya cikgu rotan laa, kaw kaw kalau dia tak solat..!

*Wahai ibubapa..! Bukankah kita juga dulu pernah dirotan..? Ditarik sekben..? Didenda berdiri atas kerusi..? Ditampo..? Sehingga hari ini kita berjaya..?*

Sebab mak ayah kita dulu tak pernah menangkan kita kalau kita mengadu kat mak ayah kita..! Kita lagi teruk kena dengan mak ayah kita kalau kita ngadu cikgu pukul kita..! Ingat tak..?

*Kesian..! Betul la kata ustaz saya tadi, bila cikgu lebih nak menjaga hati pelajar berbanding pelajar jaga hati cikgu, bermulanya kerosakan adab..!*

Ya Allah ampunilah kami..! Bagilah kami sebagai mak ayah faham betapa besarnya pengorbanan seorang guru..!

*Kita serah bulat-bulat pada guru untuk didik anak kita, padahal tanggungjawab itu tanggungjawab kita sebenarnya..!*

Ya Allah..! Jadikanlah kami mak ayah yang sangat memahami perasaan guru dan mementingkan anak kami beradab dengan guru..!

*Ya Allah ampunilah kami..! Kami berdosa dengan guru-guru anak-anak kami..! Aamiin..!*
*B A W A  C I K G U*
*K E L U A R  J A L A N  A L L A H*
*M A S A  C U T I  S E K O L A H*

*B A W A  B A P A*
*K E L U A R  S E K A L I*
*Rosak adab jika ibubapa lebih menjaga hati anak daripada si anak menjaga hati ibubapanya.*

Terima kasih Ustaz Khailil Razak, motivator remaja untuk dishare pada suami isteri, ibubapa kita, guru-guru kita dan anak-anak kita..! Semoga ia bermanfaat..!

*:umat keluar ke jalan Allah*

SILSILAH USAHA DAKWAH DAN TABLIGH

Muhammad Zahir,
(SHAHIH, ADA SANAD DARI MAULANA ILYAS SAMPAI RASULULLAH SAW)

Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda…”Barangsiapa yg berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka” (HR.Tirmidzi)

Imam Syafi’i ~rahimahullah mengatakan “tiada ilmu tanpa sanad”.

Al-Hafidh Imam Attsauri ~rahimullah mengatakan “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga”

Ibnul Mubarak berkata :”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri).” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 )

Imam Malik ra berkata: “Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu)”

Bahkan Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60) ; “Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203

Usaha dakwah dan tabligh ialah satu usaha yang sangat mulia.Ia bukanlah satu gerakan, persatuan maupun jamaah tabligh` kerana usaha ini telah dibuat oleh para anbiyaa`(Nabi) alaihish shollatu wassalam yang telah dihantar oleh Allah subhanahu wata’ala sebanyak 124.000 yaitu mengajak manusia supaya kenal Allah, beriman dengan Allah, yakin dengan kudrat Allah, yakin penyelesaian masalah ada di dalam amal agama bukan di dalam `maal`(kebendaan). Ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah diberi peluang untuk buat usaha yang sangat mulia ini kerana sebelum kita diwujudkan (dilahirkan dimuka bumi), usaha ini hanya ditugaskan oleh Allah untuk para Anbiya alaihish shollatu wassalam, yang mana mereka termasuk orang yang maksum dan suci.

               Selama ini banyak keraguan banyak orang mengenai silsilah kerja Nabi ini. Banyak yang mencemooh orang yang melakukan kerja dakwah yang mulia ini. Sesungguhnya usaha ini adalah usaha yang haq (benar) dan merupakan hadiah terbesar untuk Ummat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Usaha ini mempunyai silsilah bersambung sampai kepada Bagindashallallahu ‘alaihi wasallam. Maulana Ilyas rahmatullah ‘alaih berkata bahwa“Usaha yang aku buat ini bukan usaha yang dibuat sekarang. Andai aku lakukan usaha yang ada sekarang maka aku bukan kedepan, malah aku ketinggalan sejauh 1400 tahun. Inilah ketinggian fikir seorang penyambung usaha yang mulia.” Perlu kita ketahui juga bahwa ada beberapa amalan tariqat yang juga mempunyai silsilah sampai kepada Rasulullah. Tapi itu bukan maksud utama untuk ummat ini diutus, sehingga Allah letakkan ummat ini pada satu kedudukan yang tertinggi dibanding ummat terdahulu.

               Telah diturunkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in dan terus pada para Ulama’ hingga saat ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada hari perhimpunan Haji Wada’, 9 Dzulhijjah tahun 9 Hijrah, hari jum’at, selepas shalat ashar “Sampaikan dari ku walaupun satu ayat..”

Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam
||
Abdullah bin ‘Umar bin al-Ash radhiyallahu ‘anhu
||
Abu Qasiyyah rahmatullah ‘alaih
||
Hassan bin Autiyyah rahmatullah ‘alaih
||
Auza’i rahmatullah ‘alaih
||
Dahhak bin Makhlash rahmatullah ‘alaih
||
Amirul Mukminin Fi Hadits wa Imamul Muhaditsin,
Muhammad bin Isamail bin Al-Barzabah Al-Bukhari rahmatullah ‘alaih
||
Muhammad bin Yusuf Al-Qarbawi rahmatullah ‘alaih
||
Muhammad bin Ahmad At-Tarukhi rahmatullah ‘alaih
||
Muhammad Abdullah Muhammad bin Muzaffar Al-Ra’udi rahmatullah ‘alaih
||
Abdul Awwal Abdul Rahman bin Isa al-Harawi rahmatullah ‘alaih
||
Abu Hussain bin Mubarak Al-jabiili rahmatullah ‘alaih
||
Muhammad bin Ibrahim At-Tanukhi rahmatullah ‘alaih
||
Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Hajar Al-Ashqolani Al-Khinani rahmatullah ‘alaih
||
Zainul Abidin Muhammad bin Zakariyya Al-Ansari rahmatullah ‘alaih
||
Syamsuddin Muhammad bin Ahm

Muhammad Zahir, [12.08.16 17:42]
ad Ar-Romawi rahmatullah ‘alaih
||
Muhammad bin Ahmad bin Quddus rahmatullah ‘alaih
||
Ahmad Al-Qusyayi rahmatullah ‘alaih
||
Ibrahim Al-Qurdi rahmatullah ‘alaih
||
Abu Tahir bin Ibrahim Al-Qurdi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Muhammad bin Abdul Rahim rahmatullah ‘alaih
||
Syah Waliyullah Muhaditsin Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Abdul Aziz Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Muhammad Bin Ishaq Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Muhammad bin Ali Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Abdul Ghani Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Rasyid Ahmad Gangohi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Muhammad Ilyas bin Ismail Al-Kandahlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Muhammad Yusuf bin Ilyas Al-Kandahlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana ‘Inamul Hassan Al-Kandahlawi rahmatullah ‘alaih
||
Maulana Muhammad Saad Al-Kandahlawi dan Maulana Zubairul Hassan Al-Kandahlawi (ulama yang menjadi syura usaha dakwah dan tabligh sekarang)

Seorang islam yang sebenarnya tidak sepatutnya menunggu banyak bukti untuk beriman dan beramal. Apa yang dibawa oleh Rasulullah sepatutnya diikuti tanpa adanya bukti-bukti yang lain. Katakanlah “aku beriman kepada Allah dan RasulNya tanpa bukti dan dalil”….

Wallahu’alam….

DAKWAH ADALAH …Sheikh Wak Omar



Dakwah adalah kerja dan tanggungjawab umat ini. Meninggalkannya adalah satu dosa. Kita tak rasa dosa sebab x rasa ia adalah perintah Allah pada kita.
Oleh itu perlu banyak istighfar dan taubat. Sekurang2nya 300 kali sehari. Sediakan juga umat Islam untuk taubat dan istighfar.
Dgn istighfar Allah beri banyak kelebihan. Berkat rezeki, turunkin hujan, beri ramai anak, alirkan sungai.
Tujuan usaha ni adalah supaya yakin kpd Allah bertambah dan amal bertambah hingga sampai ke tahap sempurna.
Yakin bahawa Allah yang buat segalanya, selain Allah x boleh buat apa-apa.
Dakwah akan menyebabkan setan lari dan lemah.
Dakwah akan lumpuh kan batil. Gash bukan di rumah2 sahaja tapi juga ke pusat2 perniagaaan sebab batil bermula di sana.
Dakwah akan dapat bantuan Allah.
Dakwah akan sebab Allah hantar malaikat ketika nak mati untuk kata jangan takut jangan sedih dan beri berita gembira mengenai syurga.
Kalau kita x gerak jumpa orang hari-hari, maka ruh kerja akan tercabut dari mohalla.
Tak de jalan untuk hampir kepada Allah melainkan dengan kerja dakwah.
 Walaupun zikir beribu2 takkan sama dengan sekali orang marah kita (dan kita sabar) masa gash.
Walau macamana pun zikir kena jaga (jangan tinggal zikir). Dan sangat rugi orang ytg tinggal dakwah dengan sebab ambik zikir.
Gerak 2 jam setengah setiap hari. Dakwah kebesaran Allah 25 kali sehari.
Usaha ni umpama nak nyalakan api dari bara yang hampir padam. Kalau buat dengan cara yang betul, api akan menyala. Manfaat akan datang.
Ada masalah, rujuk pada Allah. Allah begitu hampir pada kita lebih hampir dari urat marih kita. Allah sentiasa sedia untuk dengar permintaan kita.
Maksud taklim adalah supaya iman terbina. Ia menyuburkan dan menyegarkan yakin kepada janji2 Allah. Taklim lebih utama dari bayan.
Tanggungjawab hidupkan taklim adalah tanggungjawab lelaki. Hidupkan juga 5 amal di rumah.
Segala rupa bentuk dalam usaha dakwah ni adalah rupa bentuk kerja para nabi. Ia bukan amalan-amalan biasa. Tapi Allah sembunyikan kehebatan usaha ni. Nampak macam biasa-biasa saja dan tiada apa-apa.
Org yang belum ke negara jauh walau dah IPB, dia hanya lalu sahaja dalam usaha ni.
#Allahtempatmengadu#