Rabu, 12 Disember 2012

Miskin dan Zuhud ( Bag. 2 )


Miskin dan Zuhud ( Bag. 2 )

" ALLAH memberikan hikmah kepada siapa saja yang di kehendaki NYA. Barangsiapa yang di beri hikmah, maka sesungguhnya ia telah di beri kebaikan yang banyak."
( AL BAQAROH : 269 )

" Barangsiapa yang berzuhud dalam urusaan dunia selama 40 hari saja, Pasti ALLAH mengalirkan air mata hikmah pada hatinya, dan lisannya pun mengandung kata kata hikmah."
( AL GHOZALI )

" Jika engkau menghendaki di cintai ALLAH maka berzuhudlah terhadap dunia."
( AL HADIST )

" Barangsiapa yang zuhud terhadap dunia, pasti ALLAH memasukkan hikmah ke dalam hatinya,
Kemudian lisannya mengucapkan hikmah. ALLAH memperkenalkan kepadanya penyakit dunia dan memperkenalkan pula obatnya, Dan ALLAH mengeluarkan orang itu dari dunia ( mati )
dengan selamat ke negeri kesejahteraan (surga)."
( AL HADIST Riwayat dari Said bin Musyayab R.A dari Abu Dzar R.A )

" Barangsiapa yang mengutamakan Dunia di bandingkan Akhirat maka ALLAH akan mencoba dengan 3 cobaan :
1. Kesedihan yang tak pernah lenyap dari hati nya.
2. Kemiskinan yang tidak pernah mencukupi kebutuhan untuk selama lamanya.
3. Rakus yang tidak dapat memuaskan selama lamanya."
( AL HADIST Riwayat Hudzaifah R.A )

" Seorang hamba tidak sempurna imannya sehingga ia tidak mengenal apa yang lebih di cintai
dari pada apa yang ia kenal, Dan sehingga sedikitnya sesuatu itu lebih di cintai dari pada banyaknya."
( AL HADIST )

" Mata bathiniyah ( mata hati ) itu lebih kuat dari pada pandangan mata biasa. Pengetahuan hati lebih kuat di banding dengan mata. Makna keindahan lebih besar dari pada keindahan yang dapat di pandang mata. kelezatan hati timbul karena urusan urusan ketuhanan yang mulia. oleh karena itu tidak ada kelezatan yang luar biasa dapat dirasakan kecuali menyintai ALLAH."
( AL GHOZALI )

" Berzuhudlah terhadap dunia, pasti ALLAH akan mencintaimu, dan berzuhudlah terhadap sesuatu
yang menjadi milik manusia, maka kamu akan di cintai oleh manusia."
( AL HADIST )

" Dua raka'at sholat yang dilakukan oleh orang zuhud lebih baik dan lebih di sukai ALLAH dari
pada ibadah seorang ahli ibadah yang berijtihad sepanjang tahun."
( Ibnu Mas'ud )

" Dunia itu negeri kebinasaan dan negeri kepayahan, bukan negeri yang lurus. Barangsiapa yang mengenalnya maka ia takkan mendapat kegembiraan dari kemewahan dunia. Barangsiapa yang
tidak mengenalnya, maka akan sedih dengan kesukaran duniawi."
( Sufyan Ats tsauri )

" Tidak di anggap ikhlas ibadah seseorang jika ia masih takut dengan 4 perkara : Lapar, Telanjang, Fakir, dan Kehinaan."
( Sahal Ats tsauri )

" Barangsiapa yang telah merasakan kemurnian kecintaan kepada ALLAH. Pasti kecintaaannya
kepada ALLAH itu melalaikan dia mencari dunia, Dan melalaikan hatinya dari semua manusia."
( Abu Bakar R.A )

Al Imam Ghozali menerangkan tingkatan Zuhud : 
1. Orang orang yang berzuhud pada dunia namun hatinya masih ada kecendrungan terhadap kekayaan. Ia bersungguh sungguh untuk mencegah hawa nafsu nya agar tidak tertarik kepada
duniawi. Ini di sebut orang yang berusaha untuk zuhud, Boleh disebut sebagai permulaan zuhud.

2. Golongan kedua ialah tingkatan zuhud yang lebih tinggi daripada golongan pertama, ia telah
mampu mengalahkan hawa nafsunya yang condong pada kekayaan. Sehingga mereka dengan
mudahnya dapat meninggalkan duniawi karena di anggap hina. namun kelemahannya, kadang kadang mereka masih merasa ujub pada diri nya sendiri karena telah berhasil mengekang hawa nafsu nya dari keinginan duniawi.

3. Golongan ketiga adalah golongan orang orang yang tertinggi dalam lingkaran zuhud.
mereka berzuhud dalam kezuhudan nya. Orang ini dengan mudahnya meninggalkan keinginan duniawi dan berpaling pada keinginan akhirat. Laksana seseorang yang membuang tembikar dan menginginkan mutiara. Inilah kesempurnaan Zuhud.

Tanda tanda Zuhud yang di rasakan dalam bathin seseorang : 

1. Seseorang yang tidak merasakan gembira terhadap sesuatu yang ada di depannya ( harta, dsb ) Dan tidak akan sedih jika sesuatu itu tidak ada di depannya.
Sebagaimana firman ALLAH swt. :
" Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang terlepas dari mu dan agar kamu jangan
bergembira terhadap sesuatu yang di berikan kepada mu." ( AL HADID : 23 )

2. Seseorang tidak risau jika di cela dan tidak berbangga hati bila di puji. mendapat pujian atau hinaan sama saja dalam bersikap.

3. Merasa sangat cinta kepada ALLAH dan perasaan itu membuat ketaatannya menjadi semakin kuat.

http://peperonity.com/go/sites/mview/zulkifli/27797007:

Tiada ulasan:

Catat Ulasan