Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah, dan Abu
Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’;
*“Ruh-ruh itu kelompok-kelompok yang menyatu; yang saling
mengenal di antaranya menyatu, dan yang tidak mengenal di antaranya memisah.”*
Orang baik menyukai orang yang baik pula, dan orang jahat
condong pada orang yang jahat pula. Dengan demikian, ruh
saling mengenali melalui kesamaan tabiat baik dan buruk sesuai penciptaannya.
Manakala bentuknya memiliki kesamaan, ruh-ruh saling mengenal dan menyatu. Dan
ketika berbeda satu sama lain, ruh saling
menjauh dan tidak mengenal.
Kedua jenis ruh ini diciptakan dengan watak perbedaan
ataupun kesamaan yang telah dibagi untuk masing-masing dari keduanya, sehingga
siapa yang memiliki cinta, ia orang jujur beriman, dan siapa yang suka
menyakiti, ia munafik.
*Al-Baihaqi berkata, “Aku bertanya kepada Hakim Abu Abdullah
Al-Hafizh tentang makna hadits ini. Ia menjawab, ‘Masing-masing dari hati orang
mukmin dan orang kafir hanya merasa tenang kepada orang yang sama
sepertinya’.”*
Beruntunglah jika hati kita cinta pada ulama, habaib, kyai,
penyeru kebaikan dan merasa nyaman di sisi mereka. Dan segera kembalilah ke
jalan Allah jika Anda merasa lebih nyaman bersama pembenci ulama.
*Hadits Rasulullah SAW bukan ramalan!!*
Tiada ulasan:
Catat Ulasan