Selasa, 30 Oktober 2012

Hukum Oral Seks Suami Isteri


Hukum Oral Seks Suami Isteri

Gambar hiasan

Hingga saat ini, memang tidak sedikit masyarakat muslim yang masih mempertanyakan tentang halal dan tidaknya jima’ atau berhubungan suami istri dengan cara oral. Mitos yang banyak berkembang selama ini, melakukan hubungan dengan cara memasukkan alat kelamin ke dalam mulut pasangan itu dianggap sama seperti kelakuan orang kafir, sehingga hukumnya haram. Benarkah?

Ibnu Taymiyyah berpendapat, selain ciuman dan rayuan, unsur penting lain dalam pemanasan adalah sentuhan mesra. Bagi pasangan suami istri, seluruh bagian tubuh adalah obyek yang HALAL untuk disentuh, termasuk kemaluan. Terlebih jika dimaksudkan sebagai penyemangat jima’.
Nashirudin Al-Albani, mengutip perkataan Ibnu Urwah Al-Hanbali dalam kitabnya yang masih berbentuk manuskrip, Al-Kawakbu Ad-Durari, “Diperbolehkan bagi suami istri untuk melihat dan meraba seluruh lekuk tubuh pasangannya, termasuk kemaluan. Karena kemaluan merupakan bagian tubuh yang boleh dinikmati dalam bercumbu, tentu boleh pula dilihat dan diraba. Diambil dari pandangan Imam Malik dan ulama lainnya.”

Berkat kebesaran Allah, setiap bagian tubuh manusia memiliki kepekaan dan rasa yang berbeda saat disentuh atau dipandangi. Maka, untuk menambah kualitas jima’, suami istri juga diperbolehkan pula menanggalkan seluruh pakaiannya. Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk mendapatkan hasil sentuhan yang optimal, seyogyanya suami istri mengetahui dengan baik titik-titik yang mudah membangkitkan gairah pasangan masing-masing. Maka diperlukan sebuah komunikasi terbuka dan santai antara pasangan suami istri, untuk menemukan titik-titik tersebut, agar menghasilkan efek yang maksimal saat berjima’.

Satu hal lagi yang menambah kenikmatan dalam hubungan intim suami istri, yaitu posisi bersetubuh. Kebetulan Islam sendiri memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pemeluknya untuk mencoba berbagai variasi posisi dalam berhubungan seks. Satu-satunya ketentuan yang diatur syariat hanyalah, semua posisi seks itu tetap dilakukan pada satu jalan, yaitu farji (vagina). Bukan yang lainnya. Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223).

Demikian halnya dengan Sheikh Muhammad Ali Al-Hanooti, mufty, dalam Islamawarness.net menegaskan bahwa oral sex diperbolehkan dalam Islam. Ali Al-Hanooti menegaskan bahwa yang diharamkan dalam jima’ hanya ada tiga hal, diantaramya: Anal sex, berhubungan sex saat istri sedang haid atau menstruasi dan sex pasca istri melahirkan (masa nifas). Sedangkan di luar ketiga hal itu, hukumnya halal.

Hal yang sama juga diungkapkan : Ustadz Sigit Pranowo, Lc di eramuslim.com. Dalam sebuah kajian konsultasi yang membahas tentang sex oral, Sigit mengatakan bahwa Hubungan seksual antara pasangan suami istri bukanlah hal yang terlarang untuk dibicarakan didalam Islam. Namun, bukan pula hal yang dibebaskan sedemikian rupa bak layaknya seekor hewan yang berhubungan dengan sesamanya.

Islam adalah agama fitrah yang sangat memperhatikan masalah seksualitas karena ini adalah kebutuhan setiap manusia, sebagaimana firman Allah swt,”Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (QS. Al Baqoroh : 223)

Ayat diatas menunjukkan betapa islam memandang seks sebagai sesuatu yang moderat sebagaimana karakteristik dari islam itu sendiri. Ia tidaklah dilepas begitu saja sehingga manusia bisa berbuat sebebas-bebasnya dan juga tidak diperketat sedemikian rupa sehingga menjadi suatu pekerjaan yang membosankan.

Hubungan seks yang baik dan benar, yang tidak melanggar syariat selain merupakan puncak keharmonisan suami istri serta penguat perasaan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua maka ia juga termasuk suatu ibadah disisi Allah swt, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”..dan bersetubuh dengan istri juga sedekah. Mereka bertanya,’Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat biologisnya (bersetubuh) juga mendapat pahala?’ Beliau menjawab,’Bukankah jika ia menyalurkan pada yang haram itu berdosa?, maka demikian pula apabila ia menyalurkan pada yang halal, maka ia juga akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

Diantara variasi seksual yang sering dibicarakan para seksolog adalah oral seks, yaitu adanya kontak seksual antara kemaluan dan mulut (lidah) pasangannya. Tentunya ada bermacam-macam oral seks ini, dari mulai menyentuh, mencium hingga menelan kemaluan pasangannya kedalam mulutnya.

Hal yang tidak bisa dihindari ketika seorang ingin melakukan oral seks terhadap pasangannya adalah melihat dan menyentuh kemaluan pasangannya. Dalam hal ini para ulama dari madzhab yang empat bersepakat diperbolehkan bagi suami untuk melihat seluruh tubuh istrinya hingga kemaluannya karena kemaluan adalah pusat kenikmatan. Akan tetapi setiap dari mereka berdua dimakruhkan melihat kemaluan pasangannya terlebih lagi bagian dalamnya tanpa suatu keperluan, sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah yang mengatakan,”Aku tidak pernah melihat kemaluannya saw dan beliau saw tidak pernah memperlihatkannya kepadaku.” (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz IV hal 2650)

Seorang suami berhak menikmati istrinya, khususnya bagaimana dia menikmati berjima’ dengannya dan seluruh bagian tubuh istrinya dengan suatu kenikmatan atau menguasai tubuh dan jiwanya yang menjadi haknya untuk dinikmati maka telah terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama kami, karena tujuan dari berjima’ tidaklah sampai kecuali dengan hal yang demikian. (Bada’iush Shona’i juz VI hal 157 – 159, Maktabah Syamilah)

Setiap pasangan suami istri yang diikat dengan pernikahan yang sah didalam berjima’ diperbolehkan untuk saling melihat setiap bagian dari tubuh pasangannya hingga kemaluannya. Adapun hadits yang menyebutkan bahwa siapa yang melihat kemaluan (istrinya) akan menjadi buta adalah hadits munkar tidak ada landasannya. (asy Syarhul Kabir Lisy Syeikh ad Durdir juz II hal 215, Maktabah Syamilah)
Dibolehkan bagi setiap pasangan suami istri untuk saling melihat seluruh tubuh dari pasangannya serta menyentuhnya hingga kemaluannya sebagaimana diriwayatkan dari Bahz bin Hakim dari ayahnya dari kakeknya berkata,” Aku bertanya,’Wahai Rasulullah aurat-aurat kami mana yang tutup dan mana yang kami biarkan? Beliau bersabda,’Jagalah aurat kamu kecuali terhadap istrimu dan budak perempuanmu.” (HR. tirmidzi, dia berkata,”Ini hadits Hasan Shohih. "Karena kemaluan boleh untuk dinikmati maka ia boleh pula dilihat dan disentuhnya seperti bagian tubuh yang lainnya.

Dan dimakruhkan untuk melihat kemaluannya sebagaimana hadits yang diriwayatkan Aisyah yang berkata,”Aku tidak pernah melihat kemaluan Rasulullah saw.” (HR. Ibnu Majah) dalam lafazh yang lain, Aisyah menyebutkan : Aku tidak melihat kemaluan Rasulullah saw dan beliau saw tidak memperlihatkannya kepadaku.”

Didalam riwayat Ja’far bin Muhammad tentang perempuan yang duduk dihadapan suaminya, di dalam rumahnya dengan menampakkan auratnya yang hanya mengenakan pakaian tipis, Imam Ahmad mengatakan,”Tidak mengapa.” (al Mughni juz XV hal 79, maktabah Syamilah)
Oral seks yang merupakan bagian dari suatu aktivitas seksual ini, menurut Prof DR Ali Al Jumu’ah dan Dr Sabri Abdur Rauf (Ahli Fiqih Univ Al Azhar) boleh dilakukan oleh pasangan suami istri selama hal itu memang dibutuhkan untuk menghadirkan kepuasan mereka berdua dalam berhubungan. Terlebih lagi jika hanya dengan itu ia merasakan kepuasan ketimbang ia terjatuh didalam perzinahan.

Hal itu dikarenakan yang keluar dari kemaluan adalah madzi dan mani. Madzi adalah cairan berwarna putih dan halus yang keluar dari kemaluan ketika adanya ketegangan syahwat, hukumnya najis. Sedangkan mani adalah cairan kental memancar yang keluar dari kemaluan ketika syahwatnya memuncak, hukumnya menurut para ulama madzhab Hanafi dan Maliki adalah najis sedangkan menurut para ulama Syafi’i dan Hambali adalah suci.

Mufti Saudi Arabia bagian Selatan, Asy-Syaikh Al`Allamah Ahmad bin Yahya An-Najmi berpenapat bahwa isapan istri terhadap kemaluan suaminya (oral seks) adalah haram dikarenakan kemaluannya itu bisa memancarkan cairan (madzi). Para ulama telah bersepakat bahwa madzi adalah najis. Jika ia masuk kedalam mulutnya dan tertelan sampai ke perut maka akan dapat menyebabkan penyakit.

Hal itu dikarenakan yang keluar dari kemaluan adalah madzi dan mani. Madzi adalah cairan berwarna putih dan halus yang keluar dari kemaluan ketika adanya ketegangan syahwat, hukumnya najis. Sedangkan mani adalah cairan kental memancar yang keluar dari kemaluan ketika syahwatnya memuncak, hukumnya menurut para ulama madzhab Hanafi dan Maliki adalah najis sedangkan menurut para ulama Syafi’i dan Hambali adalah suci.

Adapun Syeikh Yusuf al Qaradhawi memberikan fatwa bahwa oral seks selama tidak menelan madzi yang keluar dari kemaluan pasangannya maka ia adalah makruh dikarenakan hal yang demikian adalah salah satu bentuk kezhaliman (diluar kewajaran dalam berhubungan).

Dampak Positif dan Negatif?

Dampak positif dari oral seks ini jika dilakukan dengan sukarela oleh pasangan suami istri tentunya akan menambah kenikmatan dalam berhubungan intim dan pada gilirannya dapat menjaga keharmonisan rumah tangga. Untuk itu pasangan suami istri harus mengkomunikasikan masalah ini dengan baik, agar tidak ada pihak yang merasa terpaksa.

Para seksologi mengkategorikan oral seks kedalam permainan seks yang aman, selama betul-betul dijamin kebersihan dan kesehatannya, baik mulut ataupun kemaluannya. Akan tetapi kemungkinan untuk terjangkitnya berbagai penyakit manakala tidak ekstra hati-hati didalam menjaga kebersihannya sangatlah besar.
(dari berbagai sumber)

Sabtu, 27 Oktober 2012

TELITI kisah IBADAT kanak2 kecil di zaman RASULULLAH SAW

Gambar hiasan

Satu kisah BENAR zaman RASULULLAH SAW..kanak-kanak kecil umur 7-10 tahun ketika sedang Solat di Masjid Nabawi.

Para Sahabat kagum melihat telatah budak ini dengan Solatnya,dengan bacaan Qurannya,dgn Zikirnya penuh KHUSYUK ilAllah.

Lalu Shabat bertanya pada Kanak itu,mahu tak kamu aku ambil sebagai anak angkat?

Jawab si Budak itu:boleh tetapi ada syaratnya.

1-Beri aku pakaian bila aku tiada pakaian,
Sahabat:boleh saja,memang tanggungjawab ku.

2-Beri aku makan bila aku memerlukannya.
Sahabat: Boleh, juga tanggungjawab ku.

3-HIDUPKAN aku setelah aku MATI.
Sahabat: Perkara ketiga, aku tidak boleh lakukannya,,

Budak Kecil : Kalau begitu cukuplah ALLAH bagiku, DIA yang memberi MAKAN , yang memberi PAKAIAN, dan Dapat menghidupkan AKU setelah AKu MATI

Jalan Menuju Redha Allah's photo. -- link fb sahabat

http://sharmine205omarshahab.blogspot.com/2012/08/teliti-kisah-ibadat-kanak2-kecil-di.html

Risalah Fikir (251) Betapa Dunia Dan Ummat Hari Ini Ketandusan Orang-orang Yang Seperti Ini…

Risalah Fikir (251) Betapa Dunia Dan Ummat Hari Ini Ketandusan Orang-orang Yang Seperti Ini…
Oleh Ustaz Jalil
Kendi

Dan daripada Ibnu Abii Al-Wardi r.a, Katanya (mafhuumya) : Daku telah masuk ke atas (pergi kepada) Sariyy Saqtiyy r.a. dan beliau sedang menangis, dan (di sebelahnya ada) dauroq-nya (dauroq adalah sejenis kendi yang ada pemegangnya tapi tidak berpaip) yang telah pecah/ remuk. Maka aku pun bertanya,

Apa yang telah terjadi kepada engkau ni ?
Jawabnya : Dauroq itu telah pecah / remuk.
Daku berkata : Daku (boleh) membelinya (yang lain) sebagai ganti untuk itu.
Jawabnya : Engkau hendak gantinya untuk aku? walhal aku mengetahui daripada mana daaniq (duit) yang mana engkau akan membelikan dauraq itu dengannya, dan siapakah yang membuatnya? dan dari manakah tanahnya (untuk buat dauroq itu)? dan apakah yang dimakan oleh pembuatnya sehingga dia selesai membuatnya  (menyiapkan ) kerjanya itu ?

Begitulah terjemahan kasar daripada Sifah As-Sofwah, susunan Al-Imaam Al-`Aalim Jamaaluddin Abil Faroj Ibnu Al-Jauziyy roh.a., mujallad 2,mukasurat 372 dan 373.

Subhaanallah……
Begitulah telitinya dan waraknya orang-orang dahulu….
Tentulah hati-hati mereka begitu suci sekali……
Kalau begitulah keadaan mereka, bagaimana kita boleh memprotes mereka ?
Bagaimana kita boleh mengenepikan ajaran-ajaran dan nasihat-nasihat mereka ?
Apakah masih wujud seseorang di dunia ini orang yang seperti Sariyy Saqtiyy r.a. ini ?

Bayangkan…. Kendinya / dauroqnya pecah , beliau r.a. menangis…kenapa? Kerana kendi pengganti nanti (mungkin) akan dibeli dengan duit yang datangnya dari sumber yang diragui, shubahat, dsbya….Dan mengenai pembuat kendi (yang baru itu) , beliau belum tahu lagi siapa orangnya (adakah seorang yang soleh, atau seorang yang fasiq, atau bagaimana ? ) Dan beliau pun belum pasti lagi adakah bahan tanah yang akan dijadikan kendi itu pun bersumberkan tanah yang syubahat, diragui, (lebih-lebih lagilah kalau bahan tanah yang haram) atau bagaimana ? Dan apakah makanan yang dimakan oleh pembikin ( pembuat ) kendi itu merupakan makanan yang halal atau sebaliknya ? Atau pun syubahat dsbnya ?

Itu baru bersabit dengan kendinya…. Belum lagi ditinjau ketelitiannya dan kewaraqannya dalam hal makanan, pakaian dsbnya !!!

Subhaanallaah….
Semoga Allah swt merahmati Sariyy Saqtiyy r.a.

BETAPA DUNIA DAN UMMAT HARI INI KETANDUSAN ORANG-ORANG YANG SEPERTI INI ….!!!KALAU BEGITU, BAGAIMANA ORANG-ORANG DI ZAMAN INI MAHU JADI PEMBIMBING BAGI UMMAT INI ? MAHU MENJADI MURSYID BAGI UMMAT ? MAHU MENJADI `ULAMAA` BAGI UMMAT ? MAHU MENJADI TOKOH BAGI UMMAT ?WALAU SEALIIM / SEBAIK / SESOLEH / SEWARAK MANA PUN ORANG-ORANG HARI INI, TENTULAH JAUH PANGGANG DRP API JIKA DIBANDINGKAN ORANG-ORANG DAHULU SEPERTI SARIYY SAQTIYY R.A. INI ……!!!

[Yang nyata, rata-rata orang hari ini, tidak kira siapa dia, sama ada alim atau pun tidak, pada `amnya tidak terlepas daripada tempias riba….kecualilah mereka yang benar-benar dirahmati Allah s.w.t]

YA ALLAH, SELAMATKANLAH KAMI….!
Wallahu A'lam.
Semoga kita sama-sama mengambil i'tibaar…..
Wassalaamu'alaikum wrb.,


http://www.mymasjid.net.my/?mod=article_content&mod2=4

Khamis, 25 Oktober 2012

KEISTIMEWAAN HARI JUMAAT

Gambar hiasan

Jumaat merupakan hari berkumpulnya umat muslim di tengah hari untuk melakukan peribadahan. Dalam sebuah riwayat yang terdapat di Al-Qur’an dan As-sunah sholat Jumaat mempunyai beberapa hikmah dan keutamaan.

Salah satu riwayat hadistnya iaitu:
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda. “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihis Salam diciptakan, dimasukkan ke Surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumaat.” [Riwayat Muslim]

Rasulullah juga pernah bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumaat, maka perbanyaklah selawat kepadaku di dalamnya, kerana selawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” 
(Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

Keistimewaan lain hari Jumaat adalah saat-saat dikabulkannya doa, iaitu saat-saat terakhir setelah solat asar (seperti yang dijelaskan dalam banyak hadits) atau di antara duduknya imam di atas mimbar saat berkhutbah Jumat sampai solat selesai ditunaikan

Demikianlah beberapa hikmah yang kita dapat setelah menunaikan amalan hari Jumaat

TUJUH SUNNAH RASULULLAH SAW...


TUJUH SUNNAH RASULULLAH S.A.W...
Muhammad Amin Harith

"Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. TUJUH sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada Tahajjudnya.

Kedua: Membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah ke mana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkatan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: Jaga solat Dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat Dhuha.

Kelima: Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: Jaga wudhuk terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhuk. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhuk senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: Amalkan Istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

FB

MENZIARAHI KOTA MADINAH AL-MUNAWARAH


Mata Hati Wanita Muslimah
MENZIARAHI KOTA MADINAH AL-MUNAWARAH
Masjid Nabawi - Madinah
Keutamaan Kota Madinah
Dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya Allah Subahnahu wa Ta'ala menamakan Madinah dengan Thabah.” 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu a'nhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Madinah itu seperti alat peniup api yang mengeluarkan hal yang kotor. Tidak akan terjadi Kiamat itu sampai Madinah menghilangkan keburukan-keburukan yang ada di dalamnya sebagaimana alat peniup api mengilangkan kotoran besi.” 

Keutamaan Masjid Nabawi Dan Shalat Di Dalamnya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahawa hadits ini bersambung kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:“Tidak boleh mengadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid; Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa.”

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.’” 

Dari ‘Abdullah bin Zaid bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Di antara rumahku dan mimbarku terdapat taman dari taman-taman Surga.” 

Adab-Adab Mengunjungi Masjid Nabawi Yang Mulia Dan Kuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Mulia

Keutamaan yang khusus dimiliki oleh Masjid Nabawi yang mulia, Masjidil Haram dan Masjid Aqsha adalah kemuliaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk tiga masjid ini dan kelebihan shalat di dalamnya daripada shalat di tempat lain. Barangsiapa yang datang mengunjungi Masjid Nabawi hendaknya datang untuk mendapatkan pahala dan memenuhi panggilan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menganjurkan untuk mengunjungi dan menziarahi Masjid Nabawi.

Tidak ada adab-adab yang dikhususkan untuk tiga masjid ini dari masjid-masjid yang lain, kecuali kerancuan yang bisa saja terjadi pada sebahagian manusia, akhirnya mereka menetapkan adab-adab khusus untuk Masjid Nabawi. Kerancuan ini tidak akan pernah terjadi seandainya kubur Rasulullah yang mulia tidak di dalam masjid.

Agar urusan ini menjadi jelas bagi kaum muslimin apabila ia datang ke Madinah dan ingin mengunjungi Masjid Nabawi, kami akan membawakan adab-adab menziarahi masjid ini:

1. Apabila ia masuk hendaknya ia masuk dengan kaki kanan kemudian membaca:
“Ya Allah, semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Muhammad. Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku,” 

Atau membaca:
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari syaitan yang terkutuk.” 

2. Shalat Tahiyatul Masjid dua raka’at sebelum duduk.

3. Hendaknya menghindari solat ke arah kuburan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia dan menghadap ke kuburan tersebut ketika berdo’a.

4. Kemudian menuju kuburan Nabi yang mulia untuk memberi salam kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Hendaknya ia menghindari meletakkan tangan di atas dada, menganggukkan (menundukkan) kepala, merendahkan diri yang tidak pantas dilakukan kecuali kepada Allah saja dan beristigatsah kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Hendaknya ia memberi salam kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kalimat dan lafazh yang ia pakai untuk memberi salam kepada orang yang dikuburkan di Baqi’. Ada beberapa bacaan yang shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, di antaranya:

“Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (barzakh) dari orang-orang mukmin dan muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir di antara kita. Sesungguhnya kami -insya Allah- akan menyusul kalian.” 

Kemudian memberi salam kepada dua Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ; Abu Bakar dan ‘Umar dengan salam yang sama.

5. Bukan adab yang baik mengangkat suara di masjid atau di dekat kubur Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia. Hendaknya ia bersuara dengan suara yang rendah, kerana sopan santun terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah wafat sama dengan sopan santun ketika beliau hidup.

6. Hendaknya ia selalu menjaga shalat berjama’ah di shaf yang pertama, kerana  keutamaannya yang banyak dan pahalanya yang besar.

7. Hendaknya semangat untuk shalat di Raudhah tidak membuatnya terlambat mendapatkan shaf pertama. Tidak ada keutamaan yang membedakan antara shalat di Raudhah dengan shalat di seluruh bagian masjid.

8. Tidak termasuk Sunnah, menjaga (melaksanakan) shalat empat puluh raka’at (shalat arba’in) berturut-turut di masjid Nabawi dengan dasar hadits yang masyhur diucapkan orang dari mulut ke mulut:

“Barangsiapa yang shalat di masjidku empat puluh shalat, ia tidak pernah ketinggalan satu shalat pun, maka ia akan dicatat jauh dari api Neraka, selamat dari adzab dan jauh dari kemunafikan.” 

Hadits ini dha’if, tidak shahih!!

9. Tidak disyari’atkan memperbanyak kunjungan ke makam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun salam akan disampaikan kepada beliau dimanapun orang yang menyalami itu berada. Walaupun ia berada di ujung dunia, ia dan orang yang di depan kuburan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sama-sama mendapat pahala memberi salam dan shalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

10. Jika ia keluar dari masjid, tidak perlu berjalan mundur, hendaknya ia keluar dengan kaki kiri dan membaca:“Ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu berupa karunia-Mu” 

Masjid Quba
Disunnahkan bagi orang yang datang ke Madinah untuk pergi menuju masjid Quba, lalu shalat di sana, mencontoh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang selalu mengunjungi masjid Quba dengan berjalan kaki, beliau datang ke masjid Quba pada hari Sabtu dan shalat dua raka’at di sana. 

Baginda bersabda:“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian mendatangi masjid Quba dan shalat di sana, ia akan mendapat pahala seperti pahala umrah.” 

Baqi’ Dan Uhud
Baqi’ adalah kuburan kaum muslimin di Madinah, di sana ada banyak kuburan para Sahabat. Sampai sekarang kuburan itu masih dipakai untuk menguburkan kaum muslimin, kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang mendatangi Madinah dengan keinginan agar mati di Madinah hingga dapat dikubur di Baqi’.

Dan,“Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami mencintainya.” 

Di gunung ini di kubur tujuh puluh lebih syuhada, iaitu orang-orang yang ikut berperang dalam peperangan yang terjadi di situ, sehingga perang itu dinisbatkan ke gunung itu dan diberi nama ‘Perang Uhud.’

Tidak ada larangan jika ada seseorang datang ke Madinah kemudian hendak mengunjungi Baqi’ dan para syuhada uhud. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dulu telah melarang ziarah kubur, kemudian membolehkannya agar mengingatkan kita pada kematian dan mengambil pelajaran dari tempat kembali orang-orang yang dikubur tersebut. Namun kita wajib berhati-hati agar tidak bertabarruk (mencari berkah) dengan kuburan, meminta tolong kepada penghuni kubur, meminta syafa’at kepada mereka bagi orang-orang yang hidup dan bertawassul (beribadah melalui perantara) dengan mereka kepada Rabb alam semesta.

Tidak disyari’atkan bagi seseorang untuk datang ke Uhud menuju tempat yang dikatakan tempat solat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di lereng gunung untuk solat di sana atau memanjat gunung Uhud guna mencari berkah atau memanjat gunung para pemanah guna meniti jejak para Sahabat. Hal itu dan apa saja selain salam dan do’a untuk para syuhada tidak disyari’atkan dan bukan hal yang disukai dalam syari’at, bahkan ini termasuk perkara yang diada-adakan yang dilarang. Mengenai hal ini ‘Umar Radhiyallahu anhu berkata, “Sesungguhnya yang membuat umat sebelummu celaka adalah mencari-cari jejak para Nabi mereka (yang tidak disyari’atkan untuk diikuti).” Hendaknya perkataan ‘Umar ini dapat membuat kita puas dan menghentikan perbuatan-perbuatan seperti itu.

Muzaaraat (Tempat-Tempat Yang Diziarahi)
Di Madinah ada tempat lain yang dikenal dengan nama Muzaaraat, seperti tujuh masjid yang dekat dengan medan perang Khandaq, masjid Qiblatain, beberapa sumur, masjid Gumamah, beberapa masjid yang dinisbatkan kepada Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Aisyah -semoga Allah meridhai mereka semua-. Mengkhususkan kunjungan ke semua masjid ini tidak disyari’atkan. Tidak boleh sekali-kali bagi para pengunjung masjid-masjid ini menyangka bahwa dengan menziarahi masjid-masjid itu ia akan mendapat tambahan pahala, karena sesungguhnya mencari-cari jejak para Nabi dan orang-orang shalih adalah sebab kehancuran umat sebelum kita. Tidak dibenarkan bagi kaum muslimin menyeselishi petunjuk Nabi mereka Shallallahu 'alaihi wa sallam dan petunjuk para Sahabat. Karena kebaikan yang paling baik terdapat dalam petunjuk Nabi dan para Sahabatnya, dan keburukan yang paling buruk adalah menyelisihi petunjuk Nabi dan para Sahabatnya.

Peringatan yang Sangat Penting

Pertama, banyak orang berusaha untuk tinggal di Madinah lebih lama ketimbang tinggal di Makkah sedangkan shalat di Masjidil Haram setara dengan shalat seratus ribu kali di masjid lain. Adapun shalat di masjid Nabawi setara dengan shalat seribu kali di masjid lain.

Perbedaan keutamaan shalat di Makkah dengan shalat di Madinah sangat besar, hendaknya jama’ah haji merasa puas dengan tinggal lebih lama di Makkah daripada di Madinah

Kedua, banyak jama’ah haji menyangka bahwa ziarah ke Masjid Nabawi adalah salah satu dari rangkaian manasik haji. Oleh karena itu, mereka berusaha dengan semangat tinggi untuk menziarahi Masjid Nabawi sebagaimana usaha mereka untuk mengerjakan manasik haji. Sampai-sampai jika ada seseorang menunaikan ibadah haji kemudian tidak mengunjungi Masjid Nabawi, menurut mereka hajinya kurang!!

Mereka membawakan hadits-hadits yang palsu, seperti, “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji, kemudian tidak datang mengunjungiku, maka ia benar-benar telah memutuskan hubungan denganku.”

Perkara ini tidak seperti prasangka mereka. Ziarah Masjid Nabawi hukumnya sunnah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mensyari’atkan shalat di sana, namun tidak ada hubungan antara ziarah dengan ibadah haji. Sahnya haji tidak tergantung pada ziarah Masjid Nabawi, bahkan kesempurnaan haji pun tidak tergantung pada ziarah. Karena ziarah ke Masjid 
Nabawi bukan termasuk manasik haji, namun ziarah ini disyari’atkan karena masjid itu sendiri.

Wallahu ‘alam bishawab. 
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)

MUHASABAH utk DIRI ( Aku..aku.)

Gambar hiasan...

Abdullah Bin Abbas Rodhiyallohu 'anhu 

" Wahai orang yang berbuat dosa,
janganlah engkau merasa aman dari dosa-
dosamu. 

Ketahuilah bahwa akibat dari
dosa yang engkau lakukan, adalah jauh
lebih besar dari dosa dan maksiat itu
sendiri". 

"Ketahuilah bahwa hilangnya rasa malu
kepada malaikat yang menjaga di kiri
kananmu saat engkau melakukan dosa
dan maksiat, adalah jauh lebih besar
dosanya dari dosa dan maksiat itu". 

"Sesungguhnya ketika engkau tertawa saat
melakukan maksiat sedangkan engkau
tidak tahu apa yang akan Allah lakukan
atas kamu, adalah jauh lebih besar
dosanya dari dosa dan maksiat itu". 

"Kegembiraanmu saat engkau melakukan
maksiat yang menurutmu
menguntungkanmu, adalah jauh lebih
besar dosanya dari dosa dan maksiat itu". 

"Dan kesedihanmu saat engkau tidak bisa
melakukan dosa dan maksiat yang
biasanya engkau lakukan, adalah jauh
lebih besar dosanya dosanya dari dosa dan
maksiat itu". 

"Ketahuilah bahwa perasaan takut aib dan
maksiatmu akan diketahui orang lain,
sedangkan engkau tidak pernah merasa
takut dengan Pandangan dan
Pengawasan Allah, adalah jauh lebih besar
dosanya dari aib dan maksiat itu". 

"Tahukah engkau apa dosa Nabi Ayyub
sehingga Allah mengujinya dengan sakit
kulit yang sangat menjijikkan selama
bertahun-tahun, ditinggalkan keluarganya
dan habis harta bendanya ? 
Ujian Allah itu
hanya disebabkan karena seorang miskin yang didzalimi datang meminta bantuan
kepadanya, tetapi Nabi Ayyub tidak membantunya".

( Suwar min hayatis shohabah jilid 3 hal 60-61)

SYAHADAT

Syahadat
Kalimah Syahadah
Salam persaudaraan dari saya buat semua para pembaca, hari ini saya ingin membincangkan soal syahadat, yakni kesaksian atau penyaksian kita terhadap kewujudan Allah dan kepada Penghulu sekelian Rasul yang menyampaikan Agama rasmi di kalangan umat manusia pada hari ini.

( Ash’hadu anllaa ilaha illalah, Aku bersaksi bahawa tiada tuhan yang di sembah melainkan Allah, wa ashadu anna muhammadar rasulullah, dan aku naik saksi bahawa muhammad itu pesuruh Allah )

Baiklah mari kita tanya pada diri kita sejauh manakah kesaksian atau penyaksian kita terhadap kewujudan Allah dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah, sejauh manakah..? Apakah sudah cukup dengan hanya mengucap dua kalimah syahadat kesaksian atau penyaksian itu kita telah benar-benar tergolong dalam golongan orang yang benar-benar islam..? Islam itu bukan sekadar anutan..tetapi lebih dari itu.

Islam itu adalah Agama, anutan, penghayatan dan Akhlak dan syari’at sesungguhnya Nabi S.A.W pernah bersabda :-

( Sesungguhnya Aku diutuskan adalah untuk menyempurnakan akhlak),

seterusnya membina umat islam menjadi bersatupadu membina kekuatan jiwa dan rohani. Jangan hanya memandang  kekuatan yang nabi bina itu hanya semata-mata untuk berperang tetapi sebaliknya Baginda hendak membina kekuatan jiwa dan rohani umatnya supaya berpegang  teguh dengan syahadatnya.

Sejauh manakah penyaksian kita tentang kewujudan Allah…? Bagaimana untuk mengenali Allah..? Bagaimana kita hendak bersaksi bahawa Allah itu pencipta sekelian makhluk atas muka bumi ini..? Yang menciptakan alam barzakh, yang menciptakan alam akhirat, yang menciptakan syurga dan neraka dan yang akan memberi pembalasan keatas sekelian makhluk  pada hari kebangkitan kelak, jika amalnya baik maka baiklah yang di terimanya, jika buruk amalnya maka buruklah tempatnya.

Kita bersaksi bahawa kewujudan Allahu subhanahu wa ta’ala itu adalah melalui perantaraan Nabi Muhammad S.A.W yang membawa khabar berita gembira bagi umat zaman baginda, setelah baginda menerima wahyu pertama di gua hira’ yaitu tentang pengenalan pertama untuk mengenal Allah, kerana wahyu pertama yang baginda terima adalah:-

 ( Iqra’ bismi robbika ladzhi kholaq..Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakanmu )

Nah saudara, Nabi S.A.W di beri pengenalan tentang kewujudan yang Maha Kuasa, dan di jemput untuk lebih mengenali sang pencipta, alangkah beruntungnya menjadi tetamu kehormat yang Maha Agung dan Maha dalam pengetahuan nya dan Maha pengatur segala urusan, bukankah itu kesaksian Nabi yang pertama terhadap Allah S.W.T..?

Seterusnya Nabi dijemput menjadi tetamu agung kepada yang Maha Agung di dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj membawa baginda dari alam zahir ke alam jabarut ( Sifat ) dan seterusnya ke alam lahut ( ketuhanan ) untuk menerima segala tugas untuk di sampaikan kepada seluruh umat baginda, seterusnya penyaksian baginda itu baginda sebarkan kesuluruh umatnya demi untuk mentarbiah dan membentuk keimanan dan akhlak umat manusia supaya beriman kepada Allah yang mana tiada tuhan yang di sembah selain Allah, itu rangkap pertama dalam syahadat. Jika Nabi S.A.W mi’raj dengan Allah S.W.T secara langsung bagaimana pula dengan kita..? Bagaimana kita mi’raj dengan Allah S.W.T..?

Mi’raj kita dengan Allahu subhanahu wa ta’ala adalah solat..kerana solat itu kita berhadapan dengan Allahu subhanahu wa ta’ala secara langsung tiada perantaraan yakni ( ROH ) kita yang menghadap kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Cahaya..jadi kita sentiasa tenggelam dan berada di dalam cahayanya, surah An-Nur.

Rangkap kedua pula ialah,

( Wa ashaduanna muhammadar Rasulullah..Dan aku naik saksi muhammad itu pesuruh ( utusan ) Allah )

Apakah penyaksian kita terhadap baginda..? Bagaimana kita menjadi saksi kepada baginda..? Sehingga orang di Madinah mengalu-alukan kedatangan baginda dengan puisi dan syair yang indah, ( Thola’al badrul a’alaina, telah menjelma sudah bulan purnama ). Penyaksian kita terhadap baginda sangat mudah bagi orang yang ingin beriman kepadanya, genggamlah erat-erat rukun iman, simpulah ketat-ketat rukun islam sepertimana Nabi menyimpul tali buraq di tiang masjidil Al-Aqtso, dan beriman kepada khabar yang baginda bawa, dan kita menjadi saksi kepada baginda ialah baginda itu diangkat oleh Allah adalah dari kalangan manusia juga seperti kita.

Firman Allahu ta’ala di dalam surah At-Taubah yang berbunyi:-

( Laqodja akom rasuulum min angfusikum, Sesungguhnya telah datang seorang rasul dari kalangan kamu sendiri yaitu ( Nabi Muhammad S.A.W )

Bukan sekadar itu sahaja saudaraku…malah lebih dari itu untuk kita amalkan di dalam kehidupan seharian, seterusnya menyambung pula perjuangan baginda yang lebih besar yaitu berjihad melawan nafsu untuk meneguhkan jiwa dan rohani di samping memerangi kaum jahiliah. Apa yang kita dapat dari penyebaran khabar gembira dari Rasulullah…?

Perkara pertama ialah beriman kepada tuhan yang dimana Nabi juga beriman, yakni mengenal akan tuhan yang layak di sembah, kedua membina akhlak dan ketamadunan umat islam, membina penyatu-paduan di kalangan umat islam, mendidik manusia berpuasa supaya merasai bagaimana ni’mat menahan lapar dan dahaga, iaitu membina kekuatan dalaman ( Rohani ) dan membina kekuatan jasmani ( jiwa ), menahan hawa nafsu dari melakukan perkara yang boleh membatalkan syahadat, seterusnya mengerti akan kesusahan orang lain.

Kita juga wajib mengetahui perkara-perkara yang boleh membatalkan syahadat, seperti tidak yakin dengan ketentuan ilahi keatas diri kita, mengeluh akan nasib yang menimpa kita, sehingga ada yang berkata bahawa,

“ Aku sembahyang dah lama tapi tak dapat apa tuhan tak bantu pun aku..dah puas aku berdoa”..

Ini adalah pengalaman penulis sendiri yang mendegarnya apabila di tanya kepadanya tak sembahyang ke..? Inilah salah satu perkara yang membatalkan syahadat, seterusnya kita harus mengucapnya kembali, disini kita telah hilang penyaksian kita terhadap Nabi S.A.W yang membawa berita dari Allah, dan seterusnya hilang penyaksian kita terhadap Allah S.W.T yang menentukan segalanya. Jagalah lidah kita, perbuatan kita, pergaulan kita sesama jiran tetangga yang mana di dalam setiap perbuatan itu takut kalau-kalau boleh membatalkan syahadat kita. Waliyazubillah…

Jika untuk menceritakan semua disini tak mampu untuk saya menulis kesemuanya, pergilah ke kedai yang menjual buku-buku ataupun kitab, belilah dan baca untuk menambahkan lagi ilmu pengetahuan beli buku ataupun kitab mengenai ilmu Fiqoh, Bimbingan Mukmin karangan Imam Al-Ghozali, ilmu Tauhid dan sebagainya. Ilmu tidak akan datang sendiri melainkan kita berusaha untuk mencari dan memilikinya sepertimana kita ingin memiliki sebuah kereta mewah, kita sanggup bekerja keras untuk mencapai cita-cita kita, begitu juga ilmu pengetahuan yang jauh lebih berharga jika di bandingkan dengan kereta mewah. Jika nak di bandingkan dengan nilai maka tidak nilai yang boleh di samakan dengan ilmu.

Ilmu adalah penyuluh sama ada di dalam gelap mahupun terang untuk mancari bekal pulang untuk di serahkan kepada yang Maha Adil untuk menetukan amal baik buruk kita, tidak ada satu pun yang akan terlepas di hadapan Allah Azza Wajalla setiap amal perbuatan kita walau sebesar zarah sekalipun akan dibalas baik ataupun buruk. Dengan ilmu jugalah manusia mampu membezakan mana yang baik dan buruk, tetapi ada juga manusia yang mengerti tetapi tidak mahu mengerti, oleh itu harus di beri pengertian, mereka ini masih juga melakukan maksiat kepada Allah mengikut hawa nafsu nya, janganlah kita tergolong di dalam golongan orang-orang seperti ini, bila dah tua nanti baru nak taubat dan baru nak menyesali perbuatan nya.

Apakah umur kita ini berada dalam genggaman kita sendiri..? Apakah hidup kita ini kita yang aturkan sendiri..? Apakah nyawa kita ini berada dalam tangan kita sendiri..? Apakah kita ini tidak di ciptakan…? Apkah kita tahu bila nyawa kita akan tercabut..? Renungilah saudaraku bahawa tidak satu pun berkuasa keatas makhluk di muka bumi ini melainkan Allah Azza Wajalla, dan tidak ada manusia ataupun syaitan yang boleh menyesatkan manusia lainnya melainkan kita sendirilah yang tersesat. Seperti sabda baginda S.A.W yang berbunyi:-

( Sesungguhnya Aku diutuskan untuk menyeru umat manusia ke jalan terang dan benar tetapi aku tidak berkuasa untuk memberi hidayah, begitu juga iblis dia diutuskan untuk berseru kepada jalan kemungkaran tetapi tidak berkuasa untuk menyesatkan )

Masya’allah….berhati-hatilah saudaraku jangan sampai segala tindak tanduk kita boleh membawa kepada kemungkaran dan kesesatan dan boleh membawa kepada terbatalnya syahadat kita, jangan ingat sekali kita lafazkan syahadat maka tak perlu lagi mengulanginya, mengikut para ahli sufi sesaat terlupa akan Allah maka terbatal syahadatnya.

Masya’allah…sedangkan anti virus pun kena sentiasa kemaskini inikan pula syahadat yang di mana kita sentiasa lupa akan Allah, hanya ketika susah sahaja baru kita ingat tetapi di waktu lapang kita sibuk dengan hal dunia. Ya allah…lindungilah aku dari sifat tercela dan perbuatan mungkar yang boleh membawa aku maksiat kepadaMu ya Allah…jauhilah aku dari sifat kejelikan ya Allah…ya Allah bentengilah aku dengan keimananku kepadaMU dan RasulMU ya Allah…teguhkanlah akhlak dan peribadiku ya Allah… lindungilah aku dari azab kubur ya allah.. lindungilah aku dari fitnah Al-Masih waldajjal.. amiiin..ya Robbal  alaminn….

MUtIaRa KaTa - PrOf Dr. Muhaya Mohamad

Prof. Dr. Muhaya Mohamad


- Jadikan bidang perubatan ini sebagai satu jihad & dalil kebesaran Allah..dan ingat, kita menyampaikan hajat orang..mengatasi masalah orang..dan merawat fizikal dan rohani orang..

- Melalui pengamatannya selama menjadi seorang doktor.. Klu pesakit yang sangat negative attitudenya…selalu banyak penyakit…susah hati..tidak berjaya dlm material dan tidak berjaya rumahtangga…tetapi org yg slalu positive…murah hati…dan baik… berjaya dalam segala hal. Dan kehidupan kita ini adalah hasil daripada pilihan yang kita buat….

- Banyak org berkereta besar, rumah besar, dan pangkat tetapi tidak kekal kerana mereka tidak kaya jiwa…hobi yang tidak mendekatkan dri dengan Allah…alangkah ruginya…krna bila kita kejar dunia..dunia menghina kita..ttpi bila kita kejar akhirat..dunia kejar kita…dan utk kita dapat sesuatu kita kena jdi sesuatu…

- Kita jgn mengejar cita2.. tp kita mengejar makna…kerana cita2 pandangan manusia… dan makna pandangan Allah..dan bila kita kejar Allah dan akhirat, dunia pasti akan dapat…tetapi klu kita kejar dunia …mungkin akan tertinggal akhirat…klu kita kejar redha Allah…penghargaan manusia tentu dapat….tetapi mencari keredhaan manusia belum tentu redha Allah…

-  Bila kita menjadi seorang pensyarah, sama seperti seorang guru. Guru yang biasa hanya memberitahu, guru yang bagus memberi keterangan dan guru yang hebat memberi inspirasi. Kerana itu sebagai seorang pensyarah, bila nak mengajar kita kena betulkan bahawa kita mengajar bukan krna ingin tunjuk pandai, kita mengajar untuk kesan pada pelajar.Jd tk kira apa pun yg kita lakukan…bukan kerana ingin menunjuk hebat tetapi ingin memberi manfaat…klu kita sampaikan dari hati…insyaAllah akan terserap dn sampai ke hati pelajar juga…jangkakan yang baik sahaja..dan buat kerana Allah..

- Salah satu ciri orang yang mengasihi Allah dan dikasihi Allah…ialah tidak takut pada cemuhan org dalam melakukan kebaikan…dan sy ingin menyeru kpd dri sy sendiri dan semua org…jadilah kita bebas drpd penghargaan manusia..hanya cari redha Allah…apa2 pun kita buat..klu niat kita betul..presepsi org akan betul…krn bila kita fokus pada Allah…bila makanan rohani kita sngt tinggi , & bila kita hnya perlu pada Allah serta tidak mengharap pada manusia…kita tk perlu makanan emosi kerana mknn emosi adalah seperti pujian.. terima kasih drpd manusia. Ttp bila kita tinggi makanan rohani kita tkkn perlu pada maknn emosi…kerana bila kita tk cukup makanan emosi ia akan makan banyak pada fizikal…

- Klu kita kejar pada pangkat..kita akan bersandar pada pangkat….klu kita bersandar pada tiang..kita takut tiang tu akan jatuh…tetapi jika kita bersandar pada Allah….Allah sentiasa ada.. 

- “Klulah diriku  tak bermanfaat lagi pada dunia ini dan keluarga…biarlah Allah mengambil saya….selagi sya bermanfaat maka panjangkanlah umurku….agar sy blh buat manfaat sebanyak mungkin…kerana Allah paling sayang org yang bermanfaat…”



*Subhannallah…kata2 ini bila dihayati..cukup mendalam maksudnya…membawa kita utk lebih berfikir dan merenung kmbali tentang kehidupan ini…moga kita sama2 dapat bermuhasabah diri..insyaAllah….terima kasih buat Prof.Dr.Muhaya….kata2 yg cukup memberi kesan dan inspirasi…

http://drmuhaya.com/main-video-gallery

PeSaNaN buat si dia..moga sama2 raih cinta-NYA


pesanan buat si dia..moga sama2 raih cintaNYA



Pesanan buat si dia..

Tolong beritahu si dia aku ada pesanan buatnya..
Tolong beritahu si dia, cinta agung adalah cintaNya..
Tolong beritahu si dia, cinta manusia bakal membuatnya alpa..

Tolong nasihati sia dia, jangan menyintaiku lebih dari dia menyintai Yang Maha Esa..
Tolong nasihati si dia,jangan mengingatiku lebih dari dia mengingati Yang Maha Kuasa..
Tolong nasihati si dia, jangan mendoakanku lebih dari dia mendoakan ibu bapanya..

Tolong katakan pada si dia, dahulukan Allah kerana di situ ada syurga..
Tolong katakan pada si dia, dahulukan ibu bapanya kerana di telapak itu syurganya..

Tolong ingatkan si dia. Aku terpikat kerana imannya bukan rupa..
Tolong ingatkan si dia. Aku lebih cintakan zuhudnya bukan harta..
Tolong ingatkan si dia aku kasihinya kerana santunnya..

Tolong tegur si dia, bila dia mula mengagungkan cinta manusia..
Tolong tegur si dia, bila dia tenggelam dalam angan-angannya..
Tolong tegur si dia, andai nafsu mengawal fikirannya..

Tolong sedarkan si dia. Aku milik Yang Maha Esa..
Tolong sedarkan si dia. Aku masih milik keluarga..
Tolong sedarkan si dia, tanggungjawabnya besar kepada keluarganya..

Tolong sabarkan si dia, usah ucap cinta di kala cita-cita belum terlaksana..
Tolong sabarkan si dia, andai diri ini enggan dirapati kerana menjaga batasan cinta..
Tolong sabarkan si dia, bila jarak mejadi penyebab bertambah rindunya..

Tolong pesan padanya. Aku tidak mahu menjadi fitnah besar kepadanya..
Tolong pesan padanya. Aku tak mahu menjadi punca kegagalannya..
Tolong pesan padanya aku membiarkan Yang Esa menjaga dirinya..

Tolong khabarkan pada si dia. Aku takut akan dosa melekakan dia..
Tolong khabarkan pada si dia. Aku mahu dia berjaya dalam impian dan cita-citanya..
Tolong khabarkan pada si dia, jadilah penyokong kejayaanku dlm urusan ilmu dan agama..

Tolong sampaikan pada si dia. Aku mendambakan cinta suci yang terjaga..
Tolong sampaikan pada si dia,cinta kerana Allah tidak ternilai harganya..
Tolong sampaikan pada si dia, hubungan ini terjaga selagi dia menjaga hubungan dengan Yang Maha Kuasa..
Tolong sampaikan kepada si dia kerana aku terkelu untuk memberitahunya sendiri…

Tolong ingatkan dia, hal cinta tak boleh bicara hingga ikatan halal sudah terlaksana..
Tolong ingatkan si dia, aku dan dia hanya teman seagama yang hanya layak dilayan biasa..
Tolong ingatkan si dia..Allah melatih kita untuk mempercayai dan meyakini Qada’ QadarNya..
Tolong ingatkan si dia, yakinlah pada janji Allah dan berpegang teguh pada janji manusia..
Tolong ingatkan si dia, supaya tak terus leka dgn perasaan, hingga menangguhkan perjuangan agamanya..

Hanya engkau Ya Allah mengetahui siapa si dia..
Hanya engkau Ya Allah yang layak memberkati pengakhiran usaha..
Hanya engkau Ya Allah yang mengetahui semuanya..
Hanya engkau Ya Allah, yang mampu menguatkan hati yg penuh rasa..

Moga dia menjadi umpama seekor lebah yang sentiasa memuji keagungan Yang Maha
Kuasa memasuki taman larangan dengan sopan santunnya dan bertemu mawar berduri yang terjaga oleh tuannya..

Simpanlah pesanan ku ini sehingga engkau bertemu diriku suatu hari nanti…

Moga mawar itu menjadi bunga yang mengembang mekar sentiasa memuji kebesaran Tuhannya dan tidak leka tatkala manusia memuji dirinya kerana dia milik Yang Esa..
Moga mawar itu..terus mewangi mengharumi tanaman bunga dengan kurniaan
ilahi dan sabar menanti sang lebah..dengan jagaan rapi tuan taman bunganya..

(2nd part)

Tolong beritahu si dia, Syurga itu terlalu indah untuk dicapai dengan mudah;

Tolong beritahu si dia, Syurga itu, dirantai dengan onak duri dikelilingnya untuk ditempuhi.. kerana di dalamnya…sgt manis;

Tolong beritahu si dia, Neraka itu dihias dengan kemanisan disekitarnya..dan lapangan neraka itu..tidak terperi azabnya..;

Tolong beritahu si dia, andai dia sering terasa sakit walau sedang mengikut dasar ditentukan Tuhan.. insyaAllah.. dia sedang mengejar SyurgaNya..

Tolong beritahu si dia, andai hidupnya sentiasa manis.. perhatikan semula jalan hidupnya..
kukhuatir jalan itu tidak didasari jalan Tuhan..

Tolong beritahu si dia, aku cemburukan para sahabat yang berkata “aku telah terhidu haruman Syurga”.. dan itu juga yang aku kejarkan..

Tolong beritahu si dia, jgn biar syaitan dan nafsu menghalang hiduan haruman syurga..
dgn bauan neraka yg busuk.. Na’uzubillah..

Tolong beritahu si dia..kerana aku tidak tahu untuk mengkhabarkan sendiri..

Kamulah si dia itu
petikan :http://ciksutiey.blogspot.com/view/classic

Isnin, 22 Oktober 2012

AKHLAK TERPUJI

Akhlak Terpuji
      
Manusia dengan akhlak terbaik? Siapakah dia? Apa gunanya memiliki akhlak: moral, pandangan, dan tingkah laku yang paling baik?

Bagi seorang muslim, contoh atau teladan terbaik adalah Nabi Muhammad saw. Allah sendiri yang menjadikan beliau sebagai “uswatun hasanah” atau teladan terbaik. Mengapa demikian? Allah telah memuji moralitas, akhlak beliau dengan menyatakan:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Sungguh engkau (Muhammad) berada di atas tataran akhlak yang tinggi, agung.” (Al Qur’an, Al-Qalam 68:4)

Moralitas merupakan salah satu bagian penting dalam agama Islam. Istilah islamnya adalah “khuluq” yang bentuk jamaknya adalah “akhlak“. Setiap manusia memiliki dua unsur: “khalq” dan “khuluq“. Yang pertama adalah bentuk fisik penciptaan kita, penampilan luar. Sementara yang kedua adalah sifat, tingkah laku, kebiasaan dan ruhani.

Islam menekankan pentingnya menjaga penampilan fisik melalui menjaga kebersihan, memakai pakaian yang tepat, hidup sehat dan makan serta minum dari sumber yang halal dan baik. Penjagaan semacam itu juga berlaku bagi akhlak dan tingkah laku kita.

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ وَقَالَ أَبُو ذَرٍّ لَمَّا بَلَغَهُ مَبْعَثُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَخِيهِ ارْكَبْ إِلَى هَذَا الْوَادِي فَاسْمَعْ مِنْ قَوْلِهِ فَرَجَعَ فَقَالَ رَأَيْتُهُ يَأْمُرُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ (البخاري )

Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi saw. adalah orang paling dermawan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Dan Abu Dzar berkata bahwa ketika ia mendengar kedatangan Nabi Muhammad saw., ia berkata kepada saudara laki-lakinya, “Pergilah ke lembah itu dan dengarkan apa yang ia katakan.” Saudaranya kembali dan berkata, “Aku melihat ia memerintahkan orang-orang kepada moral dan perilaku (akhlaak) yang paling mulia.” [Hadits riwayat Bukhari]

Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk mengajari manusia akhlak yang paling mulia. Beliau berkata

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا (الترمذى

“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ (مسند أحمد

‘Aisyah – semoga Allah meridhainya – berkata, “Aku mendengar Nabi – shallallaahu ‘alaihi wassalaam – berkata, sungguh orang-orang yang beriman dengan akhlak baik mereka bisa mencapai (menyamai) derajat mereka yang menghabiskan seluruh malamnya dalam sholat dan seluruh siangnya dengan berpuasa.” [Musnad Imam Ahmad]

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ (الترمذي

Abu Darda’ meriwayatkan: Aku mendengar Nabi Muhammad saw berkata, “Tak ada yang lebih berat pada timbangan (Mizan, di hari Pembalasan) dari pada akhlak yang baik. Sungguh, orang yang berakhlak baik akan bisa setara dengan mereka yang berpuasa dan sholat.” (Hadits riwayat al-Tirmidzi)

Teladan dari Nabi Muhammad tentang Akhlak
Banyak sekali hadits yang menunjukkan tingginya derajat dan keutamaan akhlak di dalam Islam. Akhlak yang baik hendaknya selalu diterapkan dalam kehidupan pribadi maupun ketika berhubungan dengan orang lain.

Berikut adalah beberapa hadits tentang akhlak islami:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ )البخاري

“Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari ganguan ucapan dan tangannya, dan orang yang Hijrah (tergolong kelompok Muhajirin) adalah yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.” (Hadits riwayat Bukhari)

حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (البخاري

“Tidaklah seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri.” (Hadits riwayat Bukhari)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ (مسلم

“Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Hadits riwayat Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ (مسلم

“Iman itu lebih dari 70 atau 60 cabang, cabang iman tertinggi adalah mengucapkan ‘La ilaha illallah’, dan yang terendah adalah membuang gangguan dari jalan, dan rasa malu merupakan sebagian dari iman.” (Hadits riwayat Muslim)

Contoh-contoh di atas adalah perbuatan-perbuatan yang sederhana dan tampak kecil. Namun semua yang sederhana dan kecil itu memiliki nilai yang amat besar dan penting dalam islam. Tak ada perubahan besar tanpa adanya perubahan-perubahan kecil. Akhlak yang baik meskipun kecil akan menghasilkan dampak kebaikan yang besar, baik dalam taraf pribadi maupun sosial. Sebaliknya, akhlak yang buruk akan juga menghasilkan pribadi dan masyarakat yang sakit.

Semoga bermanfaat. Sumber Dari Blog Al-Habib



MENGENAL ALLAH ( BAHAGIAN 2 )



Mengenal Allah ( Bhg 2 )
     
Di dalam isi kandungan kalimah La ilaha illallah sudah tertera perkataan “LA ILLAHA ILLA”, La itu jatuh kepada martabat ZAT yakni Wujud yang hakiki tetapi, tiada dapat di capai dengan pancaindera  kita,

(“Laisa  kamislihi syai’, Allah itu tidak seumpama  tiada berupa dan tiada berbagai-bagai”).

 Illaha itu jatuh pada  martabat sifat yakni yang dapat di rasai tetapi, tiada juga di lihat dengan pancaindera, yakni nafas kita, Illa itu jatuh pada martabat afa’al yakni yang maujud yang dapat di lihat dan di rasai, dan yang bersalahan dengan Allahhu subhanahu wata’ala, yakni “Muqhollafatuhu ta’ala lilhawaadith” rujuk pada sifat 20. Apa yang terkandung di dalam isi kandungan Kalimah La illaha illallah itu ialah (“ ZAT, SIFAT, ASMA’, AFA’AL”) adalah semuanya milik Allah, tiada kita melainkan wujud nya Allah lah yang nampak di lihat dengan jelas. Ini adalah kemuncak nya pengenalan kita kepada Allah, kenal sifat kejadian nya dan tahu akan asma’ nya dan bersyukur di atas pengurniaan af’al nya, kenapa saya kata bersyukur di atas pengurniaan Af’al nya..? ini kerana dengan Af’al nya lah kita di beri peluang untuk turun ke muka bumi ini dan mengenali akan pencipta yang Maha Agung dan pengasih ini, seterus nya membawa kepada pengenalan diri kita sendiri, dan dengan Zat Allah itu lah yang membuat kita boleh hidup berdiri dan mengabdi kan diri kita pada Allah.

Di sini lah kebanyakan orang sudah lupa akan asal usul nya datang, kerana masih banyak orang menolak syaria’at yang telah di tetap kan ke atas umat manusia dan jin bagi yang sihat akal nya, kerana jasad ini yang menjadi tempat kediaman “ROH” yang mengenderai jasad sementara di jemput pulang, jika bukan kerana jasad yang menjadi tempat Roh bermastautin ini, maka kita tidak akan mencapai taraf seorang Insan yang mengenali Hakikat Insan. Roh adalah umpama cermin untuk kita mengenal Allah. Kebanyakan orang tidak mempercayai kehidupan sesudah kematian..ini membuatkan juga ramai orang tidak percaya akan kewujudan tuhan..saya ingin berkongsi satu buah fikiran dengan anda..kenapa sampai hari ini saintis tidak dapat mengesah kan bagaimana proses terjadinya persenyawaan sperm lelaki dan wanita..? bagaimana air hujan yang banyak dapat berada di atas kita..? Bukan kah air itu berat..? Bagaimana..? Bukankah itu semua adalah urusan Allah..? Adakah kita dapat mencapai martabat ini setelah kita mengenal Allah..? Allah telah berfirman yang berbunyi:-

“Bercerainya  nyawamu dari badan maka, baru kamu ketahui akan kebijaksanaan KU“.

Bagaimana pula soal urusan rezeki kita..? Ramai orang akan berkata itu adalah berkat usaha gigihku..memang benar atas usaha kita..tetapi ianya telah di tetap kan Allah soal urusan rezeki itu, hanya kita yang perlu berusaha dan mengadakan nya, sedang rezeki itu datang nya dari langit dan bumi.

Sungguh beruntung bagi orang yang telah mengenal Allah dan yang telah mengenal diri nya tetapi, harus ingat suatu perkara..jangan di kaji akan Zat Allah.. kaji lah sifat kejadian nya, Rasulullah S.A.W juga ada bersabsda pada sahabat nya, andai kalian ingin mengenal Allah..kenal lah sifat kejadiaan nya..jangan kamu kaji akan Zat nya..nescaya kamu jadi akan jadi gila, kerana Zat itu tiada dapat di jangkau oleh akal manusia. Nah dari sini jangan lah kita berlaku syirik kepada Allah di dalam mengenali nya, kerana yang ini tiada siapa dapat menegur dan memperbaiki nya, oleh kerana ia adalah yang di namakan syirik kahfi, syirik yang tidak dapat di lihat dengan perbuatan, masya Allah..jangan lah kita tergolong dalam golongan ini.  Di sangka ia sudah kenal dengan Allah akan tetapi, ia bermain dengan fikiran dan khayalan nya semata-mata. Jangan lah kita tertipu dengan hasutan akal kita sendiri dan hasutan Syaitan yang sentiasa mengintai peluang mencari kelemahan kita,

Ingat lah andai ada yang mengakui bahawa dia telah benar-benar kenal Allah maka tanya lah pada diri kita, adakah ia juga telah tahu akan tarikh kematian nya dan juga dalam keadaan apa dia akan meninggal..? Penulis tidak lah begitu Arif soal ini tetapi setahu penulis orang telah benar-benar kenal akan Allah maka ia boleh mengetahui akan suatu hal yang belum terjadi dan bakal terjadi, ini adalah kerana anugerah dari Allah yang Maha pemberi Hikmah dan kebijaksanaan, jika sudah di beri Hikmah dan Kebijaksanaan maka ia juga akan tahu tanda-tanda kematian nya, dan dia juga akan tahu bagaimana kesudahan nya. Ini adalah suatu anugerah yang tidak ternilai selepas anugerah nikmat keatas kita. Marilah sama-sama kita renungi dalam-dalam kedalam diri kita ini. Apakah kita telah benar-benar kenal atau khayalan kita semata-mata. Wallahua’alam….

Kenal Allah bukan hanya setakat kenal sifatnya, kenal kejadian nya tetapi, harus juga mengenali perangainya, salah satu perangai Allah adalah tidak terburu, dan Allah Maha teliti..contoh apabila kita berdoa’ kepada Allah, adakalanya doa’itu terus di kabulkan, dan adakala nya ia di tangguhkan, yang di tangguhkan inilah yang di katakan perangai yang tidak terburu-buru, manakala doa’ yang di tangguhkan itu Allah meneliti dahulu tentang permohonan yang di pohonkan kepada nya, samada itu benar-benar keperluan atau untuk masa akan datang, atau sebalik nya, ini yang di katakan perangai yang Maha teliti, Asma’ Allah itu melambangkan perangai nya, pelajari lah perangai Allah dan Rasulullah.

Bukan bererti apabila telah kenal sifat Allah, kejadian allah dan perangai Allah, maka kita telah kenal kepadanya, masih jauh lagi perjalanan yang harus di tempuhi dan di terokai, kerana ilmu Allah ta’ala sangat luas tidak terbatas hanya pada apa yang kita lihat, ianya lebih dalam dan lebih jauh untuk kita menyelami Hakikat yang sebenar. penulis teringat satu pesanan dari arwah guru penulis, Ilmu bukan untuk tujuan menyombong kan diri, hendak lah di sebarkan tetapi, rahsia tetap rahsia. Penulis rasa ini bukan lah suatu rahsia yang untuk di sembunyikan, ini adalah perkongsian ilmu pengetahuan bersama dengan para pembaca, Rahsia tetap rahsia dan ia tersimpan rapi di tempat namanya Maqam rahsia, yakni Maqam “SIRRI” yang berada di sebelah kiri dada kita. Rahsia tiada siapa yang boleh mengajarkan nya, wa ima guru Mursyid sekalipun, kerana ia adalah anugerah Allah, setiap rahsia yang dimiliki oleh setiap para pencari tuhan tidak sama tetapi, jalan dan tujuan nya sama..hanya berbeza rahsia yang di miliki nya, Rahsia yang di miliki oleh setiap para yang terpilih umpama mutiara atau Batu Marjan di tengah lautan.

Kenalilah sifat Allah, pelajarilah perangai Allah kenalilah nama-namanya dan jalankan lah syaria’atnya teguhkanlah tarekatnya, tauhidlah akan ke “ESA” an nya dan bertasawwuf lah kita dalam menuju kepadanya. Hendak lah kita menempuh jalan menuju kepadanya dengan sabar, kerana orang hendak menuju kepada keredhaan nya akan sentiasa di uji untuk membuktikan bulatnya I’tiqod kita di dalam meraih keredhaan dan Rahmat nya. Marilah kita bertafakur sejenak memikirkan tentang diri kita, di manakah  letak nya diri kita pada waktu dan ketika ini.

Sabda Rasulullah S.A.W yang berbunyi:-

(“ Orang yang berfikir sesaat tidak sama dengan orang yang menjalankant ibadat sunat selama tujuh puluh tahun”)

 Bertafakur sejenak boleh memberikan kita ketenangan yang maksimal, dari itu selamilah diri kita dengan sedalam-dalam nya, zahirkanlah kewujudan Allah dengan maujudnya kita, Insya’Allah akan beroleh kejayaan dunia dan Akhirat. Tiada siapa yang dapat memberi nikmat ini melainkan kita meraihnya dari pencipta kita sendiri. Ramai orang tertanya-tanya dimana Allah..? Di dalam Al_Qur’an Allah telah berfirman didalam surah (“An-Nur”) yang berbunyi:-

(“ Allahun nuruus tsama waatiwal ardh, Allah itu cahaya di langit dan di bumi”)

 Jadi kemana sahaja kita pergi kita sentiasa tenggelam di dalam cahaya nya, dan juga firman Allah lagi yang berbunyi:-

(“ Manusia itu hidup di dalam liputanku, tetapi aku tidak berada di dalam diri mereka”)

 Jika cahaya sentiasa menerangi kita, maka kita sentiasa di perhatikan setiap gerak geri kita, apakah kita boleh terlepas dari perbuatan kita..? Renung-renungkan lah…Terang itu cahaya gelap itu juga cahaya yakni cahaya kegelapan. Apakah jika kita telah mencapai kesemua martabat diatas, maka kita telah menjadi orang yang sempurna..? Tidak wahai saudaraku, jawapan kepada kesempurnaan adalah kematian, sebab kematian itu telah memutuskan segala nafsu duniawi. Zuhudlah apa yang ada di bumi, nescaya di kasihi Allah, zuhudlah apa yang ada pada manusia, nescaya di kasihi oleh manusia.


AMALAN KEBATINAN

Gambar hiasan

Amalan Kebatinan

Amalan Mendekatkan Diri Kepada Allah dan kesuksesan Hidup Di dunia

Assalamulaikum saudara pembaca budiman, tujuan saya menulis artikel. Tidak perlu bertapa, tak perlu puasa sebagai tirakat, latihanya dimana sahaja anda boleh menjalaninya, asalkan tempat yang bersih. Sebaik-baiknya ialah dirumah sendiri, kerana latihannya tidak terikat dengan waktu, latihannya sekali siang dan malam sekali, masanya sangat panjang bagi latihan yang siang antara waktu selepas subuh hingga sebelum maghrib, dan latihan malam pula waktunya antara selepas maghrib hingga sebelum subuh, pilih waktu mana yang sesuai bagi anda untuk jalani latihannya. 

Bagi sesiapa yang tercari-cari dan berminat untuk memiliki amalan kebatinan berupa penghayatan diri dalam mencari keredhaan Allah S.W.T maka saya sedia berkongsi dengan anda semua, sudah ramai orang memiliki dan sukses dalam kehidupan mereka kerana keyakinan dan penghayatan yang benar-benar serius menjalaninya. Berzikir juga memerlukan penghayatan, baca Al-Qur’an juga memerlukan penghayatan, begitu juga amalan yang saya ingin kongsikan juga memerlukan penghayatan tiada amalan yang berat untuk dilakukan, tiada zikir yang panjang lebar sehingga boleh membuatkan anda berasa mudah jemu dengan amalan anda, maka tiada lagi keberkatan didalam-nya.ini ialah untuk berkongsi amalan kebatinan sesama saudara pembaca semua.

Tetapi amalan kebatinan yang saya ingin kongsikan ialah lebih kepada berbentuk penghayatan, jika tiada penghayatan maka tiada makna sesebuah amalan atau ilmu yang kita pelajari dan perolehi. Sesungguhnya sesuatu amalan hendaklah memiliki penghayatan, sama juga dengan berzikir atau membaca Al-Qur’an, jika hanya sekadar membaca tapi jika tiada penghayatan maka seolah-olah makan nasi tanpa lauk.

Ia lebih kepada mendayagunakan potensi yang ada pada diri atas kurniaan Allah S.W.T kepada setiap manusia, hanya kita sahaja yang terlepas pandang hal tsb, seterusnya mengharap redha Allah, jika bukan dengan izinnya tidak bermakna apa saja usaha yang kita lakukan samada dalam soal mencari rezeki sekalipun. Bukankah kita manusia tergolong dalam golongan umat yang lemah..? Oleh itu marilah kita pohon daya diri kita yang sejati kehadrat Allah Azza Wa Jalla yang Al-Jabbar dan Al-Razak.

Sebenarnya potensi ini sudah ada pada setiap manusia hanya ianya perlu dibangkitkan dan dibuka jalannnya oleh seseorang yang diberi tauliah atau kebenaran mengijazahkan pula kepada orang lain, dan saya ada kebenaran itu, potensi diri ini jika tidak didayagunakan atau dibangkitkan ianya tidur hanya bertindak dikala terdesak (  emergensi ) sahaja. Tapi setelah dibuka potensi daya diri yang sejati ini maka ianya sedia bekerja pada bila-bila masa sahaja tanpa perlu menunggu saat terdesak.

Hanya perlu meninggalkan apa yang ditegah dalam islam dan ikut apa yang disuruh dalam islam.  Sangat mudah kerana tiada syarat yang membebankan, sehingga boleh membawa kepada kemudharatan kepada diri kita sendiri. Guru saya sendiri pernah bertanya kepada gurunya “Datuk Harun Din” mengenai Ilmu ini, kata guru beliau ini adalah ilmu ” kasyaf tahap tinggi “, jika ingin memilik tahap dasar sekalipun kena bertapa selama dua tahun baru dapat memilikinya, tetapi hari ini tak perlu menunggu begitu lama dan bertapa lagi, hanya perlu menghubungi saya bagi sesiapa yang berminat. Ijazah hari ini balik terus boleh mendayagunakannya sesuai dengan hajat anda, tetapi Awas!!! jangan digunakan untuk tujuan yang salah.

Saya ada sediakan pakej bagi yang mampu ianya tiga dalam satu, sebenarnya ia lebih dari itu, dan bagi yang kurang mampu saya sediakan satu persatu. Tahap Dasar, Tahap Guru dan Tahap Master Guru. Untuk sebarang pertanyaan boleh emailkan pertanyaan anda kepada saya mengenai  mahar setiap tingkatan dari dasar hingga ke tahap Master Guru. Berubahlah hari ini..jika kita tidak berusaha untuk berubah maka tidak ada sesiapa yang akan mengubah diri kita, Allah telah menetapkan tetapi kita perlu berusaha untuk mengadakannya. Bagi sesiapa yang berminat mendalami ilmu agama lagi sesuai memilikinya.

Rata-rata yang telah memilikinya menyatakan kesuksesan mereka dalam usaha dan dagangan mereka, perhubungan yang kekeluargaan bertambah baik, perhubungan dengan Allah S.W.T lagi bertambah baik dan rapat kerana setiap kali kita menjalani latihan kita sentiasa berdoa’ memohon keredhaannya, maka dari situlah kita bertambah rapat dengan Allah, jika diizinkan Allah kita dipermudahkan memiliki ilmu dan pemahanan tentang agama ketahap pemahaman yang tinggi seterusnya diangkat darjat yang tinggi disisi Ilahi Rabbi. Anda akan di bimbing oleh saya, anda tidak akan dilepaskan begitu sahaja selepas diijazahkan.Think positif, don’t  think negatif, just do it!. Akhir kata dari saya, dapatkan dan amalkannya.

perjalananmukmin@gmail.comsentiasa