..."Setengah dari tanda bahwa
seorang itu bersandar diri pada kekuatan amal usahanya, yaitu
berkurangnya pengharapan terhadap rahmat kurnia Allah ketika terjadi
padanya suatu kesalahan atau dosa.." (Al Hikam)
..."Keinginan mu untuk tajrid
(melulu beribadat, tanpa berusaha dunia), pada hal Allah masih
menempatkan engkau pada golongan orang-orang yang harus berusaha kasbun
untuk mendapat keperluan mu sehari-hari, maka keinginan mu itu termasuk
syhawat hawa nafsu mu yang samar (halus). Sebaliknya keinginan mu untuk
berusaha kasbun pada hal Allah telah menetapkan diri mu pada golongan
orang yang melulu beribadat tanpa kasbun, maka keinginan yang demikian
berarti menurun dari semangat dan tingkat yang tinggi"... (Al Hikam)
..."Kekerasan semangat atau
perjuangan itu, tidak dapat menembusi tirai takdir, kekeramatan atau
kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat
menembusi keluar dari takdir, maka segala apa yang terjadi semata-mata
dengan takdir Allah"... (Al Hikam)
..."Istirihatkan diri mu atau
fikiran mu dari kerisauan mengatur hajat keperluan dunia mu, sebab apa
yang sudah dijamin atau diselesaikan oleh lain mu, tidak usah kau sibuk
memikirkannya"... (Al Hikam)
..."Kerajinan mu untuk mencapai
apa-apa yang telah dijamin pasti akan sampai kepada mu, disamping
kekecewaan mu terhadap kewajiban-kewajiban yang diamanahkan kepada mu,
membuktikan butanya mata hati mu"... (Al Hikam)
..."Janganlah kelambatan masa
pemberian Tuhan kepada mu, padahal kau bersungguh-sungguh dalam berdoa,
menyebabkan patah harapan, sebab Allah telah menjaminkan menerima semua
doa dalam apa yang Dia kehendaki untuk mu, bukan menurut kehendak mu,
dan pada waktu yang ditentukanNya, bukan pada waktu yang kau
tentukan"... (Al Hikam)
..."Jangan sampai meragukan kamu
terhadap janji Allah, kerana tidak terlaksananya apa yang telah
dijanjikan itu, meski pun telah tertentu (tiba) masanya. Supaya tidak
menyalahi pandangan mata hati mu, atau memadamkan nur cahaya batin mu
(syir) mu"... (Al Hikam)
..."Apabila Tuhan membukakan
bagi mu suatu jalan untuk makrifat (mengenal padaNya), maka jangan
menghiraukan soal amal mu yang masih sedikit, sebab Tuhan tidak
membukakan bagi mu, melainkan Dia akan memperkenal diriNya kepada mu,
tidakkah kau ketahui bahawa makrifat itu semata-mata pemberian kurniaan
Allah kepada mu, sedang amal perbuatan mu hadiah daripada mu, maka di
manakah letak perbandingannya antara hadiah mu dengan pemberian kurnia
Allah kepada mu"... (Al Hikam)
..."Beraneka warna jenis amal perbuatan kerana bermacam-macam pula pemberian kurnia Allah yang diberikan kepada hambaNya"... (Al Hikam)
..."Amal perbuatan itu sebagai
kerangka yang tegak, sedang roh (jiwanya) adalah terdapatnya rahsia
ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan itu"... (Al Hikam)
..."Tanamlah diri mu dalam tanah
kerendahan, sebab tiap suatu yang tumbuh tetapi tidak ditanam, maka
tidak sempurna hasilnya"... (Al Hikam)
..."Tiada sesuatu yang sangat berguna bagi hati (jiwa) sebagaimana menyendiri untuk masuk ke medan berfikir (tafakur)"... (Al Hikam)
..."Bagaimana akan dapat terang
hati seorang yang gemar dunia ini terlukis dalam cermin hatinya. Atau,
bagaimana akan pergi menuju kepada Allah, padahal dia masih terikat
(terbelenggu) oleh syhawat nafsunya. Atau, bagaimana akan dapat masuk ke
hadratullah, padahal dia belum bersih (suci) dari kelalaiannya yang di
sini diampunkan dengan janaabahnya. Atau, bagaimana akan mengerti
rahsia-rahsia yang halus (dalam) padahal dia belum taubat dari
kekeliruan-kekeliruannya"... (Al Hikam)
..."Alam ini kesemuanya berupa
kegelapan, sedang yang meneranginya hanya kerana nampaknya hak (Allah)
padanya, maka siapa yang melihat alam kemudian tidak melihat Allah di
dalamnya, atau padanya atau sebelumnya, atau sesudahnya, maka
benar-benar dia telah disilaukan oleh nur cahaya, dan tertutup baginya
suria (nur) makrifat oleh tebalnya awan benda-benda alam ini"... (Al Hikam)
..."Di antara bukti-bukti yang
menunjukkan adanya kekuasaan Allah yang luar biasa, adalah dapat
menghijabkan engkau daripada melihat kepadaNya dengan hijab yang tidak
ada wujudnya (yakni bayangan-bayangan hijabnya) di sisi Allah"... (Al Hikam)
..."Bagaimana dapat dibayangkan
bahawa Allah dapat dihijabkan oleh sesuatu padahal Allah yang
menzahirkan (menampakkan) segala sesuatu"... (Al Hikam)
..."Bagaimana mungkinkan akan dihijab oleh sesuatu, pada hal Dia (Allah) yang nampak zahir pada segala sesuatu"... (Al Hikam)
..."Bagaimana akan mungkinkan dihijab oleh sesuatu padahal Dia yang terlihat dalam tempat sesuatu"... (Al Hikam)
..."Bagaimana akan dapat ditutupi oleh sesuatu, padahal Dia yang nampak pada tiap segala sesuatu"... (Al Hikam)
..."Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia lebih jelas (nampak) dari segala sesuatu"... (Al Hikam)
..."Bagaimana mungkinkan akan
dihijab oleh sesuatu, padahal Dia dari yang esa (tunggal) yang tidak ada
disampingNya sesuatu apa pun"... (Al Hikam)
..."Bagaimana akan dapat dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) lebih dekat kepada mu dari segala sesuatu"... (Al Hikam)
..."Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal andaikan tidak ada Allah, nescaya tidak akan ada segala sesuatu"... (Al Hikam)
..."Alangkah ajaibnya (sungguh
sangat ajaib), bagimana nampak wujud di dalam alam adam (tidak ada).
Yakni sesuatu yang hakikatnya tidak ada bagaimana dapat nampak ada
wujudnya. Atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang rosak hancur itu di
samping zat yang bersifat qabim"... (Al Hikam)
..."Tiada meninggalkan sedikit
pun dari diri kebodohan, siapa yang berusaha akan mengadakan sesuatu
dalam suatu masa selain dari apa yang dijadikan oleh Allah di dalam masa
itu"... (Al Hikam)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan